Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Gara-gara cemburu melihat pemandu lagu (PL) kesayangan melayani pria lain, pemuda di Indramayu lakukan penganiyaan hingga korbannya tewas.
Lalu, buntut tewasnya pemuda tersebut membuat warga dua desa memanas dan nyaris terjadi tawuran.
Kapolres Indramayu, AKBP Hafidh S Herlambang membenarkan persoalan tersebut nyaris mengakibatkan bentrok antarwarga dari dua desa.
Akar persoalannya, kata Kapolres, bermula ketika pelaku melihat korban memakai jasa salah satu pemandu lagu (PL) di sebuah kafe wilayah Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder,Indramayu.
Baca juga: Suami Dua Kali Jual Istri ke Pria Hidung Belang untuk Main Bertiga, Tarif Rp 1,5 Juta Sekali Main
Baca juga: Warganya Tewas Dianiaya, Dua Desa di Indramayu Nyaris Bentrok untuk Balas Dendam
Diduga cemburu, pelaku bersama temannya langsung menganiaya korban di kafe itu hingga tewas.
Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 03.30 WIB, Senin (11/1/2021).
"Motifnya adalah cemburu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com di Mapolres Indramayu, Selasa (12/1/2021).
Dijelaskan Kapolres,, tersangka merasa cemburu karena korban memakai jasa salah satu pemandu lagu (PL) di kafe setempat untuk melayani korban.
Tersangka yang berjumlah dua orang menghajar korban secara membabi buta menggunakan senjata siwar.
"Ada dua korban yang dianiaya, Satu di antaranya meninggal. Satu lagi menderita luka-luka," katanya.
Korban yang meninggal diketahui bernama Erwanto, dan yang luka-luka bernama Yaskuni, keduanya warga Desa Segeran, Kecamatan Juntinyuat.
Sementara dua orang tersangka itu masing-masing berinisial EKD alias Bengkek yang ditangkap di wilayah Jakarta dan HD alias Codot yang ditangkap di wilayah Kabupaten Indramayu.
Kedua tersangka tersebut, kata Kapolres, merupakan warga Desa Cangkingan, Kecamatan Kedokan Bunder.
"Tadi malam alhamdulillah dapat kita amankan sehingga situasi dapat kondusif," ujar dia.