Anggota Fraksi PDIP Ribka Tjiptaning Tolak Divaksin Covid-19 Asal Cina, Mending Bayar Sanksi

Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Anggota DPR RI dari PDIP, Ribka Tjiptaning (kanan) bersama putrinya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 Sinovac, Senin (11/1/2021).

Menyusul hal itu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa pada vaksin Covid-19 tersebut dengan dua diktum atau keputusan.

Ketua MUI Bidang Fatwa, Asrorun Niam Sholeh, menjelaskan diktum pertama yaitu vaksin Coronavax tersebut hukumnya suci dan halal.

Kedua, vaksin Covid-19 produksi Sinovac Life Sciences Co. Ltd China bersama PT. Bio Farma (Persero) sebagaimana angka 1 (diktum pertama) boleh digunakan untuk umat Islam sepanjang terjamin keamanannya menurut ahli yang kredibel dan kompeten.

Asrorun menuturkan, dengan BPOM menyetujui EUA untuk vaksin Covid-19 Sinovac, maka vaksin aman digunakan.

Baca juga: Suami Jadi Penumpang Sriwijaya Air SJ 182, Istri Kapten Didik Gunardi Tolak Bendera Kuning di Rumah

Baca juga: Michael Yukinobu de Fretes Mengaku Tak Berkomunikasi Lagi dengan Gisel, 2 Kali Wajib Lapor ke Polisi

"BPOM sudah meyatakan menyetujui EUA untuk vaksin Covid-19 produksi Sinovac, sehingga aman untuk digunakan. Ketika BPOM sudah mengeluarkan hasil dan persetujuannya itu, maka Fatwa MUI dikeluarkan," ujarnya dalam konferensi pers daring bersama BPOM.

Seperti diketahui, Komisi Fatwa MUI sebelumnya pada Jumat (8/1) telah menggelar sidang pleno bersama untuk membahas dan menetapkan kehalalan Vaksin Covid-19 dari sisi bahan.

Dengan terbitnya izin darurat dari BPOM menandai bahwa vaksin tersebut boleh digunakan.

BPOM sendiri saat mengumumkan EUA, menyampaikan bahwa vaksin Sinovac ini memiliki efficacy (kemanjuran) 65,3 persen.

Baca juga: Izin dari BPOM untuk Vaksin Sinovac Sudah Ada, MUI Bilang Halal, Penyuntikan Tinggal Tunggu Giliran

Angka ini berada di atas standard yang ditentukan World Health Organization (WHO) yang sebesar 50 persen.

"Pada hari ini, Senin11 Januari 2021 Badan POM memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency (emergency use authorization) untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Coronavax Produksi Sinovac bekerejasama dengan PT Biofarma," ujar Kepala BPOM Penny Lukito.

Jokowi Pertama Divaksin

Presiden Jokowi menyatakan dirinya siap menjadi orang pertama yang divaksin  pada 18 Desember 2020, 

Hal tersebut disampaikannya di Istana Kepresidenan, Bogor, saat berdialog dengan pedagang dan pelaku UMKM dalam rangka pembagian bantuan modal kerja (BMK).

"Saya sudah menyampaikan, saya nanti yang akan divaksin pertama kali. Di Indonesia ini saya yang pertama kali untuk menunjukkan bahwa divaksin itu tak apa-apa," kata Jokowi.

Namun benarkah Presiden Jokowi akan menjadi orang pertama yang disuntik vaksin Covid-19?
Halaman
1234

Berita Terkini