Kepala Desa Majakerta, Suradi mengatakan, warga ketakutan bilamana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Karena asap itu kan asap beracun, kalau warga menghirup asap tersebut takutnya terjadi sesuatu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Pihak Desa pun, dikatakan Suradi, meminta kepada PT Pertamina untuk menyiapkan ambulance sebagai bentuk antisipasi, termasuk masker untuk warga.
Di tempat yang sama, Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU VI Balongan, Cecep Supriyatna memastikan, asap hitam pekat itu bukan karena kebakaran.
Baca juga: Gadis Remaja 12 Tahun Melahirkan Anak Kembar Setelah Diperkosa, Ia Sempat Memaksa Ingin Aborsi
Baca juga: Rizieq Shihab Jadi Tersangka, Fadli Zon: FPI Bukan Teroris, Habib Rizieq Bukan Gembong Teroris
Ia menerangkan, asap itu terjadi karena adanya gangguan di boiler milik PT Pertamina RU VI Balongan.
"Ini asap jelaga biasa jadi dari boiler ada gangguan sedikit. Seperti kita star mobil lah, itu kan kalau mobil distar suka ada pembakaran," ujar dia.
Cecep Supriyatna juga memastikan, asap yang ditimbulkan itu tidak berbahaya.
Hanya warnanya saja yang hitam pekat.
Kini, boiler itu tengah dalam tahap perbaikan. Jika sudah selesai, ia mengatakan, nyala api dari cerobong kilang akan segera normal dan asap hitam pekat pun segera hilang.
"Ini begitu boiler jalan, ya normal lagi gak ada masalah. Jangan kan besok, sekarang juga kalau selesai diperbaiki udah gak ada masalah," ucapnya.