Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Sejumlah warga di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu mengalami mual, batuk, pilek, sesak napas, hingga muntah-muntah.
Hal tersebut disebabkan oleh asap hitam pekat yang pada sore hari kemarin menyelubungi pemukiman warga di desa setempat pada Kamis (10/12/2020) sore.
Asap itu berasal dari cerobong kilang milik PT Pertamina RU VI Balongan.
"Dampak dari kepulan asap kilang RU VI Balongan ini kebetulan ada beberapa warga yang mengalami batuk, pilek, dan merasa sesak napas," ujar Tim Medis PT Pertamina, dr Ardiansyah kepada Tribuncirebon.com.
Baca juga: Rocky Gerung Suruh SBY dan Megawati Belajar dari Jokowi, Presiden Disebut Sukses Wariskan Kekuasaan
PT Pertamina pun menyiagakan satu unit ambulans untuk melakukan pengobatan warga di Balai Desa setempat.
Satu per satu warga diperiksa kesehatannya. Mereka yang mengalami gejala juga langsung dilakukan pertolongan pertama pada malam itu.
Ardiansyah mengatakan, dari sejumlah warga, ada satu balita berusia 2 tahun yang harus dilarikan ke RS Pertamina Balongan.
Balita itu kini menjalani rawat inap karena mengalami gejala muntah-muntah usai menghirup asap hitam pekat tersebut.
"Tadi ada kejadian balita kurang lebuh usia 2 tahun mengalami gejala muntah-muntah, tapi sudah kita tangani dan kita arahkan ke RS Pertamina Balongan," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Cerobong kilang milik PT Pertamina RU VI Balongan Indramayu mengeluarkan api besar, Kamis (10/12/2020) sore sekitar pukul 16.30 WIB.
Akibatnya, asap hitam pekat mengudara hingga menyelubungi pemukiman warga di Desa Majakerta, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.
Warga yang merasa resah pun berbondong-bodong mendatangi Gerbang Utama PT Pertamina RU VI Balongan.
Mereka menanyakan mengapa kepulan asap hitam pekat itu bisa terjadi.
Sebagian warga bahkan menyangka tengah terjadi kebakaran di PT Pertamina RU VI Balongan.
Kepala Desa Majakerta, Suradi mengatakan, warga ketakutan bilamana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
"Karena asap itu kan asap beracun, kalau warga menghirup asap tersebut takutnya terjadi sesuatu," ujar dia kepada Tribuncirebon.com.
Pihak Desa pun, dikatakan Suradi, meminta kepada PT Pertamina untuk menyiapkan ambulance sebagai bentuk antisipasi, termasuk masker untuk warga.
Di tempat yang sama, Unit Manager Comrel and CSR PT Pertamina RU VI Balongan, Cecep Supriyatna memastikan, asap hitam pekat itu bukan karena kebakaran.
Baca juga: Gadis Remaja 12 Tahun Melahirkan Anak Kembar Setelah Diperkosa, Ia Sempat Memaksa Ingin Aborsi
Baca juga: Rizieq Shihab Jadi Tersangka, Fadli Zon: FPI Bukan Teroris, Habib Rizieq Bukan Gembong Teroris
Ia menerangkan, asap itu terjadi karena adanya gangguan di boiler milik PT Pertamina RU VI Balongan.
"Ini asap jelaga biasa jadi dari boiler ada gangguan sedikit. Seperti kita star mobil lah, itu kan kalau mobil distar suka ada pembakaran," ujar dia.
Cecep Supriyatna juga memastikan, asap yang ditimbulkan itu tidak berbahaya.
Hanya warnanya saja yang hitam pekat.
Kini, boiler itu tengah dalam tahap perbaikan. Jika sudah selesai, ia mengatakan, nyala api dari cerobong kilang akan segera normal dan asap hitam pekat pun segera hilang.
"Ini begitu boiler jalan, ya normal lagi gak ada masalah. Jangan kan besok, sekarang juga kalau selesai diperbaiki udah gak ada masalah," ucapnya.