Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kekuatan Partai Golkar di Kabupaten Indramayu akhirnya runtuh di Pilkada Indramayu 2020.
Walau hasil real count KPU belum keluar, namun runtuhnya kekuatan Golkar ini ditandai dengan hasil quict count atau hitung cepat oleh lembaga survei Indikator Politik yang memenangkan pasangan calon (paslon) Nina Agustina Dai Bachtiar-Lucky Hakim.
Paslon nomor urut 4 yang diusung oleh PDI Perjuangan, Gerindra, dan NasDem itu menang dengan perolehan suara 37,45 persen. Baru disusul pada urutan kedua Paslon Daniel Mutaqien Syafiuddin-Taufik Hidayat (Mantap) dengan 29,35 persen.
Baca juga: Warga Cipondok Kuningan Gotong Royong Benahi Rumah Rusak Akibat Gempa Brebes
Baca juga: Kemana Rekaman CCTV? Polisi Masih Mencari Rekaman CCTV dalam Kasus Penembakan 6 Laskar FPI
Baca juga: Cara-cara Mengobati Ejakulasi Dini Pada Pria, Gunakan 7 Obat Tradisional Ini Dijamin Tokcer
Baca juga: Banyak Bantuan Covid-19 Bikin Harga Beras di Indramayu Murah, Operasi Pasar Bulog Pun Tak Laku
Tokoh Senior Partai Golkar Indramayu, Djahidin mengatakan, kekalahan Paslon Mantap yang diusung Partai Golkar menjadi pukulan keras.
Ia menilai, dengan kekuatan yang dimiliki Partai Golkar, seharusnya Pilkada Indramayu 2020 bisa dimenangkan kembali oleh partai berlogo pohon beringin tersebut.
"Dalam hitungan dan kalkulasi perolehan 22 kursi DPRD Indramayu, seharusnya dapat menghantarkan Paslon Mantap sebagai pemenang," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (11/12/2020).
Menurut Djahidin, ada beberapa faktor penyebab kekalahan Partai Golkar yang tidak disadari oleh elite partai baik di tingkatan daerah maupun pusat.
Salah satunya adalah mengabaikan program three sukses tinggalan era dulu, yakni sukses konsolidasi, sukses pemilu dan sukses pembangunan.
Ia menjelaskan, sukses konsolidasi partai di Kabupaten Indramayu tidak dapat dilakukan secara masif dan terukur.
Mengingat kondisi kepengurusan partai di tingkat daerah dalam sengketa di Mahkamah Partai yang seharusnya itu tidak terjadi tak dapat dihindari
Bahkan perpecahan pengurus internal partai semakin meruncing dan terkesan dibiarkan oleh elite DPP Partai Golkar.
Maka upaya konsolidasi yang merupakan faktor penentu kemenangan agenda politik partai tidak dapat tercapai secara maksimal.
“Tree sukses itu konsolidasi dulu, internal partai dikuatkan, baru hadapi pemilu. Nah sekarang apa yang dilakukan ketika kedua program sukses tidak tercapai, tidak akan mampu menjalankan three sukses pembangunan sebagai strategi partai Golkar sejak dulu,” ujar dia.
Hal senada juga disampaikan tokoh senior Golkar Indramayu lainnya, Uryanto Hadi. Ia meminta kepada semua pihak untuk kembali bersatu.