Mutasi Pejabat Polri

Kapolda Jabar Rudy 'Si Gajah' Sufahriadi Dicopot, Dianggap Tak Tegas Soal Protokol Kesehatan Corona

Editor: Fauzie Pradita Abbas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPRD Jabar, Brigjen TNI (Purn) Taufik Hidayat (kiri), berfoto dengan Kapolda Jabar, Gubernur Jabar, dan Pangdam Siliwangi.

Masalah utamanya ialah kerumunan massa menyambut Habib Rizieq Shihab itu dilakukan di tengah pandemi Covid-19.

Kerumunan massa dilarang untuk mencegah penularan.

Ada beragam instrumen hukum yang bisa digunakan polisi untuk membubarkan kerumunan massa di tengah pandemi. 

Misalnya, Undang-undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan‎ Kesehatan, KUH Pidana Pasal 212, Pasal 216 dan Pasal 218 hingga Perpres Peningkatan Disiplin dan Penegakkan Hukum Protokol Kesehatan Covid-19.

Fakta yang terjadi, di Megamendung dan Petamburan terjadi kerumunan massa. 

Baca juga: Ini Sosok Ahmad Dhofiri, Polisi Bintang Dua Kelahiran Indramayu, Jadi Kapolda Jabar Gantikan Rudy

Baca juga: Kapolda Jabar Rudy Si Gajah Sufahriadi Dicopot, Dianggap Tak Tegas Soal Protokol Kesehatan Corona

Faktanya, kata dia, di dua tempat itu, aparat keamanan seperti membiarkan semuanya terjadi. 

"Yang terjadi di lapangan, seperti enggak ada upaya itu, minta surat izin, memaksa untuk membatalkan karena itu wilayah publik misalnya, itu enggak ada sama sekali.

Seperti enggak ada upaya membatasi, yang ada sebatas melokalisir, tapi itupun mengambil ruang-ruang publik. Seharusnya yang dilakukan itu, lakukan upaya persuasif, datangi Habib Rizieq, kan enggak ada. Ketika mereka do something, efek do somethingnya itu yang enggak ada," ucap dia.

Dengan kondisi itu, wajar masyarakat jadi bertanya pada aparat keamanan.

Aksi dukungan pada Nikita Mirzani di Bundaran Hotel Indonesia dibubarkan, sedangkan kerumunan massa terkait Habib Rizieq dibiarkan. 

"Jadi publik bertanya, ini polisi kok jadi kaya takut sama Habib Rizieq Shihab, enggak boleh itu. Harus ada langkah-langkah, kalaupun langkah itu tidak berhasil, karena kurang personil misalnya, dianggap tidak mampu. ‎Ini terkesan enggak ada sama sekali.

Negara kelihatan enggak bertaring, orang kan jadi marah. Harusnya aparat keamanan ke depan menghadapi situasi seperti ini, siapapun dia, kalau jadi (berkerumun), lo gw ambil (tangkap). Kalau enggak tegas repot," ucap dia.

Diberitakan sebelumnya, ribuan orang  yang akan menyambut kedatangan imam besar Front Pembela Islama (FPI), Habib Rizieq Shihab mulai memadati kawasan Simpang GadogKabupaten Bogor, Jumat (14/11/2020) pagi ini.

Pantauan TribunnewsBogor.com mulai pukul 07.00 WIB, massa masih terus berdatangan mulai dari anak muda, orang tua hingga anak-anak.

Mengenakan pakaian muslim putih dan sorban serta kopiah massa berkumpul di sepanjang jalan di sekitar Simpang Gadog.

Mereka terpantau berkumpul trotoar dan ada pula yang berkumpul di halaman Masjid Harakatul Jannah.

Massa simpatisan imam besar FPI Habib Rizieq Shihab berkumpul di Simpang Gadog, Jumat (13/11/2020) pagi. (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)
Halaman
1234

Berita Terkini