Jeruk Segeran menjadi salah satu potensi lokal unggulan yang dimiliki Kabupaten Indramayu selain buah mangga.
Jeruk yang satu ini tergolong jeruk unik yang ada di Indonesia. Pasalnya, jeruk tersebut hanya bisa ditanam di Desa Segeran dan Desa Segeran Kidul, Kecamatan Juntinyuat saja.
Salah seorang pengelola Agrowisata Petik Jeruk Segeran, Taufiqurrohman mengatakan, walau sudah dicoba di tanam di daerah lain termasuk desa sebelah, pohon dari jeruk segeran ini meski bisa tumbuh tetapi tidak bisa berbuah.
"Untuk lebih memperkenalkannya kita buat wisata rintisan agrowisata petik jeruk segeran, jadi para pengunjung yang berwisata ke sini boleh memetik langsung jeruk dari pohonnya," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (11/10/2020).
Taufiqurrohman menjelaskan, ide tersebut awalnya muncul dari keluhan para petani karena harga jual jeruk segeran di kalangan tengkulak terlalu murah, yakni saat itu hanya dihargai Rp 7 ribu per kilogram.
Harga tersebut tidak sebanding dengan biaya pemupukan dan pemeliharaan jeruk hingga siap dijual dipasaran.
"Ini sebagai ikhtiar kami masyarakat di Desa Segeran dan Desa Segeran Kidul untuk memangkas tengkulak," ujarnya.
Sejak dibukannya Agrowisata Petik Jeruk Segeran pada 2017 lalu, kesejahteraan para petani pun mulai meningkat.
Di lokasi agrowisata, mereka dipertemukan langsung dengan buyyer atau pembeli secara langsung.
• Kumpulan Sholawat Nabi Muhammad SAW, Perbanyak Amalan Sholawat pada Maulid Nabi
• Petik Jeruk Langsung dari Pohonnya dan Makan Sepuasnya di Agrowisata Jeruk Segaran Indramayu
Selain bisa sepuasnya menikmati jeruk segeran yang baru dipetik dari pohonnya dengan hanya membayar kompensasi sebesar Rp 15 ribu.
Para pengunjung juga bisa berbelanja jeruk segeran dan olahan jeruk segeran untuk dibawa pulang.
Mereka bisa mendapat harga khusus sebesar Rp 20-25 ribu per kilogram jeruk, tergantung kualitas jeruk itu sendiri. Di lokasi itu dijual jeruk segeran organik dan jeruk segeran nonorganik.
"Makanya kita sangat seriusi betul dari jeruk matangnya kita buat agrowisata petik jeruk. Dari jeruk perasnya kita bikin outlet es jeruk segeran dengan 25 titik di Kabupaten Indramayu," ujar dia.
Dalam satu tahunnya, disampaikan Taufiqurrohman, para petani di desa setempat bisa memproduksi jeruk segeran hingga 60 ton per tahun untuk di pasok ke pasaran.
"Dan dalam waktu 2 bulan, sebanyak 60 ton jeruk itu habis saking antusiasnya masyarakat terhadap jeruk segeran karena memang rasanya berbeda dengan jeruk-jeruk lain," ujarnya.
Petik Langsung dari Pohon
Di Kabupaten Indramayu, masyarakat bisa berwisata sambil memetik jeruk langsung dari pohonnya.
Lokasi agrowisata itu tepatnya berada di Desa Segeran dan Desa Segeran Kidul, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu.
Pengelola Agrowisata Jeruk Segeran, Taufiqurrohman mengatakan, agrowisata ini sengaja dirintis oleh swadaya masyarakat sejak tahun 2017 lalu.
"Jadi para pengunjung yang berwisata ke sini boleh memetik langsung jeruk dari pohonnya. Ini sebagai ikhtiar kami masyarakat di Desa Segeran dan Desa Segeran Kidul untuk memangkas tengkulak," ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Minggu (11/10/2020).
Taufiqurrohman menyampaikan, Jeruk Segeran adalah salah satu jeruk yang unik di Indonesia. Jeruk tersebut rupanya hanya bisa tumbuh subur di desa setempat.
Walau sudah dicoba ditanam di desa sebelah sekalipun, namun pohon jeruk segeran ini tetap tidak berbuah.
Bagi pengunjung yang hendak berwisata ke Agrowisata Jeruk Segera bisa datang ke desa setempat.
Agrowisata ini berjarak sekitar 22 kilometer dari pusat kota Indramayu.
• Ramalan Zodiak Besok, 12 Oktober 2020: Libra Beruntung di Awal Pekan, Leo Ada Peluang Besar
Untuk masuk ke lokasi agrowisata, para pengunjung cukup membayar Rp 15 ribu saja per orang dan bisa menikmati jeruk yang baru dipetik langsung dari pohonnya sepuasnya.
"Para wisatawan bisa masuk dengan membayar Rp 15 ribu, itu untuk kompensasi istilahnya setelah mereka makan sepuasnya," ujar dia.
Masih dijelaskan Taufiqurrohman, para wisatawan di kebun jeruk bisa bersantai menggelar tikar bersama keluarga maupun sahabat menikmati Jeruk Segeran.
Mereka juga bisa berselfieria di kebun seluas 11 hektare yang dipenuhi pohon jeruk.
Untuk di hari weekend, Taufiqurrohman mengaku, para pengunjung yang datang ke Agrowisata Petik Jeruk Segeran bisa mencapai ribuan orang.
Hanya saja di masa pandemi ini, pengelola melakukan pembatasan untuk menghindari penyebaran Covid-19.
"Akan tetapi di masa pandemi ini kita batasi pengunjung, yaitu hanya setengahnya saja," ujar dia.
Salah seorang wisatawan asal Kecamatan Kedokanbunder, Darsini (27) mengaku puas bisa mengunjungi Agrowisata Petik Jeruk Segeran bersama keluarganya.
• Nih Promo JSM Indomaret Hari Ini Terakhir, Buruan Belanja dan Cek Katalog Promonya Disini!
Ia mengaku baru kali pertama berwisata ke kebun dan bisa menikmati langsung jeruk yang baru dipetik dari pohonnya.
"Tadi ada yang manis ada yang asam, seru juga bisa metik langsung. Tadi juga dikasih tahu dulu katanya kalau mau metik yang bagian bawah jeruknya masuk ke dalam, katanya itu jeruk yang sudah matang," ujar dia.