Labkesda Jabar Mampu Periksa 3.000 Lebih Sampel Swab Test Per Hari, Warga Diminta Sukarela Ikut Tes
Targetnya pada pekan pertama 25.000 sampel dengan sasaran seluruh PDP, ODP, tenaga kesehatan, pedagang pasar, pemudik domestik dan dari luar negeri,
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam
TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat meningkatkan kapasitasnya dengan menguji sampel uji usap atau swab test COVID-19 melebihi 3.000 sampel dalam satu hari. Sejak Sabtu (20/6), tim di Labkesda Jabar menerima dan memeriksa 3.156 sampel swab test.
Ribuan sampel tersebut berasal dari enam daerah, yakni Kabupaten Pangandaran, Kuningan, Garut, Tasikmalaya, Kabupaten Sukabumi, dan Kota Sukabumi, serta sampel lain seperti 88 siswa Papua.
Saat ini, Pemerintah Provinsi Jabar sedang menggelar Pekan Swab Massal di 17 kabupaten/kota melanjutkan uji usap di 10 daerah di kawasan Bodebek dan Bandung Raya yang melaksanakan PSBB Proporsional.
Targetnya pada pekan pertama 25.000 sampel dengan sasaran seluruh PDP, ODP, tenaga kesehatan, pedagang pasar, pemudik domestik dan dari luar negeri, pelaku perjalanan, serta kelompok rawan lainnya.
Ketua Divisi Pelacakan Kontak Deteksi Dini Pengujian Massal dan Manajemen Laboratorium pada Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan (GTTP) COVID-19 Provinsi Jawa Barat, Siska Gerfianti, mengatakan pencapaian ini adalah rekor terbaru sepanjang penanganan COVID-19 di Jabar.
Pencapaian ini dinilainya sangat berarti dalam upaya Jabar mempercepat penanggulangan COVID-19 terutama untuk melacak dan memetakan penyebaran virus yang pada gilirannya berimplikasi pada penanganan pasien positif di rumah sakit.
“Dengan kapasitas kita semakin meningkat, insya Allah tidak ada lagi bottle neck dalam PCR atau diagnosis, memberikan percepatan dalam mendapatkan hasil tes, dan tentu saja penanganan pasien akan lebih cepat,” kata Siska melalui ponsel, Senin (22/6).
Siska berharap rekor ini dapat dipertahankan bahkan ditingkatkan dari waktu ke waktu. Namun hal ini tidak dapat dilakukan jika tidak ada sampel yang masuk ke laboratorium.
• Sekujur Tubuh Ucup Terbakar, Lima Bulan Hanya Dirawat Beralas Daun Pisang, Kini Menunggu Keajaiban
• Kisah John Kei Membangun Kerajaan Bisnisnya di Jakarta Justru Setelah Keluar dari Penjara
• Pemulung Ini Bawa Uang Koin Sekarung Buat Beli Ponsel Baru, Endingnya Mengharukan
Untuk itu Siska meminta partisipasi aktif masyarakat dengan sukarela dan terbuka dalam uji usap yang dilakukan di klinik kesehatan, mobile, maupun tes masif.
Menurutnya, tidak ada alasan bagi warga untuk takut dan khawatir atas uji usap ini. Pelayanan dilakukan oleh tenaga profesional dan dengan protokol keamanan kesehatan sesuai standar WHO.
Dia menegaskan, tes masif merupakan bentuk rasa sayang Provinsi Jabar kepada masyarakat dan sebagai bagian upaya deteksi dini mencegah COVID-19. Jika tes masif optimal, maka GTTP Jabar tahu berapa orang yang telah terpapar COVID-19 dan tindakan lanjutannya pun akan lebih cepat.
Kepala UPT Balai Laboratorium Kesehatan Provinsi Jawa Barat Emawati mengatajan sampel yang diterima Labkesda Jabar kemarin tepatnya berjumlah 3.156. Seluruhnya telah diverifikasi di Bagian Registrasi Sampel.
Diketahui hingga pukul 11.00 pagi kemarin, sampel yang telah diekstraksi mencapai 1.056 sampel yang langsung menuju proses PCR. Kemudian menyusul dua gelombang lagi masing masing 1.000 sampel. Pukul 17.00 seluruh sampel berhasil diekstraksi dan pada pukul 19.00 rampung di-PCR.
“Kita laksanakan PCR sampai lepas magrib. Seiring pemeriksaan ini untuk administrasi identitas pasien yang lainnya dilakukan secara simultan,” katanya yang juga Kepala Sub Divisi Manajemen Lab GTTP Provinsi Jabar.
Dalam uji usap ini, Labkes Jabar dibantu tim dari Universitas Padjadjaran dan Institut Teknologi Bandung. Khusus Unpad dilengkapi dengan mobile lab yang berhasil menjaring 461 sampel.