Lailatul Qadar

Berburu Lailatul Qadar di 10 Malam Terakhir Ramadhan, Ini Amalan & Doa yang Dibaca Rasulullah SAW

Penulis: Machmud Mubarok
Editor: Machmud Mubarok
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lailatul Qadar.

“...Tahukah kamu apakah lailatul qadar itu ? Itulah malam yang lebih utama (mulia) daripada seribu bulan.” (QS Al-Qadar (97) : 2-3) 

Makna Sempit. 

Malam tersebut adalah malam yang sempit, karena banyaknya malaikat yang turun ke bumi, seperti yang ditegaskan dalam surat Al-Qadr: 

“...Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk untuk mengatur segala urusan. Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.” (Al-Qadr : 4-5) 

Dari Abu Dzar radhiyallahu „anhu, Nabi shallallahu „alaihi wa sallam bersabda:

Sesungguhnya aku melihat apa yang tidak kalian lihat, aku mendengar sesuatu yang tidak kalian dengar. Langit merintih… dan layak baginya untuk merintih. Tidak ada satu ruang selebar 4 jari, kecuali di sana ada malaikat yang sedang meletakkan dahinya, bersujud kepada Allah. Demi Allah, andaikan kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan sering menangis…” (HR. Ahmad 21516, Turmudzi 2312, Abdurrazaq dalam Mushanaf 17934. Hadis ini dinilai hasan lighairihi oleh Syuaib Al-Arnauth). 

Keutamaan Lailatul Qadar

Malam lailatul qadar adalah malam yang dimuliakan. Betapa mulia dan istimewanya Lailatul Qadar itu, sebagai Rahmat dan nikmat Allah SWT bagi seluruh umat Muhammad saw. Dari ayat-ayat surat Al-qadar, jelas menunjukkan nilai utama dari Lailatul Qadar.

Dari ayat tersebut dapat dimengerti bahwa yang dimaksud dengan keutamaan disitu adalah amalan ibadah, seperti shalat, tilawah al-qur'an, dan dzikir serta amalan sosial (shodaqoh dan zakat), yang dilakukan pada malam itu lebih baik dibandingkan amalan serupa selama seribu bulan. 

Berkaitan dengan keistimewaan malam itu Nabi saw menjelaskan dalam sabdanya : “Saat terjadinya Lailatul Qadar, para malaikat turun kebumi menghampiri hamba-hamba Allah yang sedang qiyamul lail, atau dzikir, dengan mengucapkan salam kepada mereka. Saat itu pintu-pintu langit dibuka, dan Allah menerima taubat dari para hamba-Nya yang bertaubat.” (Al-Hadist) 

Dari riwayat Abu Hurairah ra. seperti diriwayatkan oleh Bukhari, Muslim dan Baihaqi, Rasulullah SAW pernah bersabda: 

"Barang siapa yang melakukan qiyamul lail (shalat malam) pada lailaul qadar, atas dasar iman serta semata-mata mencari ridho Allah, maka Allah akan mengampuni dosa-dosa yang pernah dilakukan.” (HR. Bukhari dan Muslim). 

Sementara itu, Imam ar-Razzi dalam sanadnya menjelaskan bahwa: "Keutamaan fajar muncul di pagi Lailatul Qadar adalah malaikat Jibril berseru: “Wahai jamaah malaikat, turunlah ke bumi!" Para malaikat bertanya: "Hai malaikat Jibril, apa yang telah dilakukan Allah terhadap umat Muhammad pada malam kemuliaan ini?" Malaikat Jibril menjawab: "Pada malam Lailatul Qadar ini, Allah memandang mereka dengan penuh kasih dan rahmat, memaafkan dan mengampuni mereka dengan penuh kasih sayang, kecuali empat golongan manusia, yaitu: (1) Pecandu minuman arak, (2) Orang yang durhaka kepada orang tuanya, (3) Orang yang memutuskan tali persaudaraan, dan (4) Orang yang suka mendendam.” (Ibnu Majah) 

Keistimewaan utama lainnya malam lailatul qadar adalah sebagaimana disebutkan oleh firman Allah swt berikut: 

Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, yaitu urusan yang besar dari sisi Kami, sesungguhnya Kami yg mengutus rasul-rasul,..” (Q.S. 44 : 4-5) Yang dimaksud dengan urusan yang “penuh hikmah” adalah masalah penetapan rizqi, mati dan hidup, nasib baik dan nasib buruk. Berkaitan dengan ayat tersebut Ibnu Abbas ra. berkata : “Dari induk Kitab (Lauh mahfud) dicatatlah pada malam lailatul qadar tersebut, apa-apa yang terjadi dalam setahun baik soal kematian, kehidupan, rizqi, hujan, hingga soal siapa yang pergi haji tahun itu".

Halaman
1234

Berita Terkini