TRIBUNCIREBON.COM - Seorang ibu satu anak berusia 19 tahun rela menjadi sopir angkot di Bogor.
Kesetaraan gender amat terasa ketika Diah memacu pedal gas dan kopling mobil angkotnya sambil mengantarkan para penumpangnya.
Apa yang dilakukan Diah dalam profesinya, sejajar dengan para sopir angkot lainnya yang didominasi kaum pria.
Perempuan berkerudung ini hampir setiap hari menaik turunkan penumpang di kawasan Cibinong dengan jurusan Cibinong Bogor-Cisalak Sukmajaya Depok tanpa merasa malu.
Usianya pun tergolong masih muda yang mana masih berumur belasan tahun.
"Umur saya 19 tahun," kata Diah sambil tersenyum saat ditemui TribunnewsBogor.com di kawasan Cibinong, Kabupaten Bogor.
Perempuan asli Depok ini nekat jadi sopir angkot bukan tanpa alasan.
Kebutuhan ekonomi keluarga adalah yang menjadi alasan utama.
Namun, dari raut wajahnya terlihat bahwa Diah tampak menikmati profesinya itu dengan ceria.
"Saya punya anak satu, masih nyusu (bayi)," kata Diah sambil tertawa.
• Benarkah Coklat Bisa Hilangkan Stres? Coklat Dipercaya Bisa Tingkatkan Mood Anda
• PSBB Bandung Raya Mulai Rabu Dini Hari, Polisi Terjunkan 4.494 Personel Gabungan, Tak Ada Jam Malam
Kata sopir angkot lain
Sopir angkot lain di Bogor, Slamet (40) mengatakan bahwa perempuan jadi sopir angkot di Bogor tidak lah banyak.
Hanya ada beberapa orang dan itu pun operasinya tidak seaktif sopir angkot kaum pria.
Namun, dia menilai positif jika ada perempuan yang menjadi sopir angkot.
"Paling ada 5 orang sopir angkot perempuan di sini, yang agak aktif paling 2 orang. Mereka itu punya daya tarik buat penumpang dibanding kita. Tapi tidak ada persaingan, biasa aja," kata Slamet (40).