Virus Corona di Jabar

Ridwan Kamil Sudah Melarang Mudik, Orang Sumedang Tetap Pulang Kampung, ODP Meroket Nyaris 2.000

Saat daerah-daerah tempat mereka bekerja melakukan penutupan kegiatan akibat pandemi Covid-19, banyak perantau memilih pulang kampung ke Sumedang.

Editor: Machmud Mubarok
Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi
Ilustrasi pemudik. 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Seli Andina Miranti

TRIBUNCIREBON.COM, SUMEDANG - Banyak warga Sumedang yang pulang kampung dari luar kota. Hal itu menyebabkan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di Kabupaten Sumedang meroket hingga hampir mencapai angka dua ribu.

Sepuluh hari lalu, ODP di Kabupaten Sumedang berjumlah 48 orang. Sementara pada minggu ini, termasuk hari ini, Sabtu (28/3/2020), angka ODP di Kabupaten Sumedang meroket hingga 1834 orang.

Meroketnya angka ODP di Kabupaten Sumedang tersebut dibenarkan Bupati Sumedang, Dony Ahmad Munir.

"Karena di Sumedang banyak masyarakat yang bekerja di luar kota, di Jakarta, Bekasi, Bandung, dan sebagainya," ujar Dony.

Saat daerah-daerah tempat mereka bekerja melakukan penutupan kegiatan akibat pandemi Covid-19, banyak perantau memilih pulang kampung ke Sumedang.

Sayangnya, kebanyakan perantau bekerja di daerah zona merah wabah corona sehingga Pemda Kabupaten Sumedang memutuskan untuk memasukkan para perantau yany mudik dalam kategori ODP.

"Karena banyak masyarakat yang mata pencahariannya di daerah zona merah, di Jakarta episenter wabah, di Depok, Bekasi," ujarnya.

Sementara itu, di Kabupaten Sumedsng terdapat satu pasien positif Covid-19, satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP), dan 1834 ODP.

Larangan Mudik

 Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai mensosialisasikan larangan mudik atau larangan pulang kampung.

Meskipun, pemerintah pusat secara tegas belum memutuskan kebijakan yang diyakini efektif menekan penyebaran virus corona tersebut.

 Satu Pemain Persib Bandung Positif Covid-19, Viking Persib Club Beri Dukungan

Kepala Dinas Perhubungan Jawa Barat, Hery Antasari mengatakan Kementerian Perhubungan sudah memberikan sinyal kemungkinan ada larangan mudik lebih awal namun belum menjadi kebijakan resmi.

“Kemenhub arahnya ke sana, tapi Jawa Barat sudah mengkampanyekan untuk jangan mudik,” katanya di Bandung, Jumat (27/3).

Menurutnya, berdasarkan perintah dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil kebijakan mudik masih memberi kelonggaran namun dengan kewaspadaan tinggi.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved