Ada beberapa tahap dalam mengolah biji durian tersebut untuk menghasilkan pangsit biji durian.
• Ningsih Tinampi Minta Maaf, tapi Tetap Pede Bilang Bisa Panggil & Komunikasi dengan Rasulullah SAW
• Minta Maaf pada Umat Islam, Ningsih Tinampi Tetap Pede Bilang Bisa Panggil Rasulullah SAW & Malaikat
• Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic Gabung Persib Bandung? Begini Jawaban Manajemen Persib
Durian yang sekiranya sudah matang, di kupas terlebih dahulu.
Setelah di kupas, daging durian dan biji durian dipisahkan atau daging durian yang nempel di biji durian dihilangkan.
Dalam satu durian, biasanya terdapat belasan biji yang dapat digunakan nantinya.
Setelah dipisahkan, biji durian yang sudah dihilangkan dari dagingnya, dikupas kulit bagian luarnya.
Jika sudah, biji durian yang sudah terlepas kulit bagian luarnya dicuci dengan air bersih.
Proses ini untuk benar-benar menghilangkan kulit-kuliat bagian luar yang masih menempel.
"Biji yang sudah bersih, dimasukan ke air yang sudah mendidih. Tunggu sekitar 20 menit untuk perebusan agar biji durian tidak terlalu keras," ucap dia.
• Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Sebut Garis Keturunan Raja Keraton Agung Sejagat Tak Jelas
• Lemak Perut Membandel? Minum Minuman Ini Sebelum Tidur, Menyehatkan dan Bakar Lemak Lebih Cepat
• Asal Usul Kesaktian Ningsih Tinampi, Berawal dari Sakit Hati Suami Selingkuh, Dapat Wejangan Dukun
Setelah menunggu sekitar 20 menit, proses selanjutnya, yakni memblender semua biji durian dan jangan lupa diberi sedikit air.
Dalam proses pemblenderan itu, semua biji durian akan sedikit menggumpal.
Proses lainnya, buatlah adonan yang terdiri dari beberapa tepung, yaitu tepung biasa, tepung tapioka dan terigu.
"Adonan itu di aduk, lalu semua biji yang telah di blender dicampurkan ke dalam adonan. Tidak lupa, daging yang tadinya ditiriskan dengan bijinya ikut dicampurkan ke dalam adonan tersebut," kata Abdul.
Setelah semua tercampur, adonan itu terus diaduk hingga menjadi gumpalan yang nantinya dapat dibentuk sesuai keinginan.
Abdul menyampaikan, hingga saat ini pemasaran hasil olahan durian itu masih dalam ranah dalam kota.
Dikatakan dia, waktu produksi yang dibilang masih seumur jagung menjadi faktor penyebabnya.
"Setiap minggunya, kami dapat menjual pangsit ini sebanyak 200 pcs. Dengan harga yang masih terbilang terjangkau, yakni Rp 15 ribu, menjadi alternatif para penikmat makanan ringan untuk mencicipi olahan durian tersebut," ujarnya.
Lanjut Abdul, selama produksi olahan durian itu, dirinya beserta para santri telah menghasilkan dalam 7 varian rasa.
Dari 7 varian rasa itu, kata dia, rasa Balado, Original dan Jagung menjadi rasa yang paling favorit.
"Ada rasa keju, balado, original asin, jagung, rumput laut, pedas asin dan barbaque. Alhamdulilah setiap minggunya kami dapat omzet sekitar Rp 3 jutaan," ucap Abdul.
Ke depannya, Abdul menambahkan, usaha yang telah menginjak bulan ke-2 ini akan lebih dikembangkan dan nantinya akan dipasarkan lebih luas lagi.
Hingga kini, pemasaran masih terbatas di area Kecamatan Sindangwangi dan melalui jongglo stand penjual durian.
Sementara, menurut salah satu santri yang mengolah olaha durian menjadi pangsit, Andi (24) dirinya mengaku usaha tersebut dapat membuat dirinya beserta teman yang lain bisa berwirausaha.
Melalui olahan itu, kata Andi, dirinya bisa mendapatkan penghasilan dengan cara yang mandiri.
"Ya alhamdulilah, saya dapat banyak ilmu di sini, slaah satunya dapat berwirausaha dalam memanfaatkan biji durian menjadi makanan ringan yaitu pangsit biji durian. Semoga bisa menginspirasi generasi muda yang lain," kata Andi. (*)
(*)