Wisata Majalengka

Menilik Kawasan Agrowisata Durian di Desa Ujungberung, Bisa Petik & Beli Durian Khas Majalengka

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gapura Kawasan Agrowisata Durian di Desa Ujungberung Majalengka

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA- Desa Ujungberung, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka menghadirkan Kawasan Agrowisata Durian.

Sekitar ribuan pohon durian tersebar di halaman luas 13 hektar di Blok Asem Dua di desa tersebut.

Camat Sindangwangi, Durahman mengatakan, Desa Ujungberung merupakan desa yang memiliki potensi menjadi desa wisata di Kecamatan Sindangwangi.

Nasrudin Azis Sebut Pemkot Cirebon Sudah Antisipasi Banjir Sejak Jauh-jauh Hari

Pasalnya, di desa tersebut menghadirkan ribuan pohon durian khas Majalengka yang bisa dipetik sendiri oleh para pengunjung.

"Meski ada banyak desa lain yang menanam pohon durian. Namun di sini merupakan durian khas Majalengka, yaitu durian jenis Perwira Sinapeul. Itu menjadi daya tarik tersendiri, karena ada sekitar 2000 pohon tersebar di sini dan bisa dipetik sendiri," ujar Durahman, Selasa (14/1/2020).

"Dari ribuan pohon tersebut, ada beberapa jenis pohon durian, yaitu pohon durian Perwira, Matahari dan Ketan," jelasnya.

Harta Warisan Mendiang Lina Capai Miliaran Rupiah, Akan Jatuh ke Ahli Waris Ini, Gimana Nasib Teddy?

Dituduh Punya Ilmu Hitam, Teddy: Kalau Punya Saya Udah Masuk TV Kayak Roy Kwaci, eh Roy Kiyoshi

Selain menawarkan durian khas Majalengka, jelas Durahman, desa tersebut juga memiliki pemandangan beberapa gunung di belakangnya.

Sebut saja, Gunung Putri, Gunung Rompang dan Gunung Kandaga.

Nikita Mirzani Minta Jadi Istri Kedua Habib Usman, Kartika Putri Ngamuk Lempar Bantal: Mulutnya Ya !

Hal itu menjadi daya tarik lainnya yang berpotensi menjadi magnet untuk para wisatawan baik dari Majalengka maupun luar daerah.

"Dari tiga gunung itu, ada Gunung Kandaga yang menjadi favorit kami untuk mempromosikan kawasan agrowisata tersebut. Karena gunung itu memiliki batu yang bentuknya mirip Gorilla," ucapnya.

Menyikapi hal itu, pihak kecamatan Sindangwangi akan terus mengembangkan desa tersebut untuk dapat dikenal menjadi wisata durian khas Majalengka.

Oleh sebab itu, pihak Kecamatan akan bersinergi dengan beberapa pihak terkait untuk mengembangkan potensi tersebut.

Nikita Mirzani Minta Jadi Istri Kedua Habib Usman, Kartika Putri Ngamuk Lempar Bantal: Mulutnya Ya !

"Kami akan terus mengembangkan desa ini, kami akan bekerjasama dengan pihak Pemerintah Desa dan Pemerintah Kabupaten Majalengka," kata Camat.

"Bahkan, insyaAllah ke depan kami akan membuat even festival durian yang bekerjasama dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Majalengka yang dilaksanakan pada tahun ini," ujarnya.

Sementara, menurut Kepala Desa Ujungberung, Aris Susanto, desa yang dipimpin dirinyatersebut  sudah menjadi tujuan wisata khususnya para penikmat durian.

Mereka sengaja datang dan membeli durian Perwira dalam jumlah yang banyak.

MANFAAT Madu Untuk Kesehatan, Bisa Mengobati Diabetes & Batuk Hingga Mengatasi Jerawat

"Kemarin, saat tahun baru karena informasi sudah mulai menyebar, ada sekitar ribuan pengunjung saat tahun baru datang ke sini untuk berwisata buah durian, jelas yang paling diburu durian Perwira Sinapeul khas Majalengka," ucap Aris.

Meningkatkan PAD

Aris Susanto mengharapkan kawasan agrowisata durian dapat meningkatkan Pendapat Asli Daerah (PAD) desa.

Setelah, desa yang memiliki 1100 KK itu, tepatnya di Blok Asem Dua menjadi kawasan agrowisata durian khas Majalengka.

Diketahui, kawasan agrowisata durian tersebut menghadirkan beberapa jenis durian, yaitu jenis durian Matahari, Ketan, dan yang paling favorit jenis Perwira Sinapeul khas Majalengka.

"Ya kami mengharapkan seperti itu (memiliki PAD) di kawasan ini," ujar Aris, Selasa (14/1/2020).

Dirinya menyampaikan, harapannya tersebut bukan tanpa alasan, sebab desa yang dipimpinnya itu kini memiliki potensi kedatangan wisatawan.

Pasalnya, Desa Ujungberung memiliki ribuan pohon durian khas Majalengka yang citra rasanya sudah dikenal banyak masyarakat.

"Dengan kepemilikan itu (banyaknya pohon durian) diharapkan banyak wisatawan khususnya penikmat durian dapat mengunjungi desa kami. Karena cuma di sini, durian Perwira Sinapeul banyak dijumpai yang bisa ambil langsung dari pohonnya," ucapnya.

Minta Maaf pada Umat Islam, Ningsih Tinampi Tetap Pede Bilang Bisa Panggil Rasulullah SAW & Malaikat

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Sebut Garis Keturunan Raja Keraton Agung Sejagat Tak Jelas

Lemak Perut Membandel? Minum Minuman Ini Sebelum Tidur, Menyehatkan dan Bakar Lemak Lebih Cepat

Ke depannya, Aris menjelaskan, dengan dihadirkannya kawasan itu, pihaknya telah melakukan beberapa pembenahan untuk menunjang kawasan agrowisata durian tersebut.

Di antaranya, membuat sejumlah gazebo dan beberapa spot foto selfie.

"Selain itu, kami akan membuat lokasi olahraga yang rumputnya akan didatangkan yang berstandar FIFA, ada juga lokasi para pedagang untuk berjualan di satu titik," kata Aris.

Dirinya berharap, selain meningkatkan PAD desa, para warga sekitar juga merasakan dampaknya.

Salah satunya, meningkatkan perekonomian pendapatan masyarakat.

Durian Olahan Santri

Durian adalah tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara.

Sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan.

Buah dengan aroma menyengat ini menjadi salah satu buah tropis yang memiliki banyak penggemar dari berbagai kalangan usia.

Mulai anak-anak hingga orang dewasa sangat menyukai buah berwarna kuning dengan kulit tebal dan berduri ini.

Banyak orang ketagihan dengan buah yang satu ini meski tidak tahan dengan aroma yang tajam.

Tak hanya lezat di santap secara langsung dalam keadaan segar, ternyata durian juga cocok dipadukan dengan beragam sajian kekinian yang kini tengah populer.

Seperti yang dilakukan oleh para santri Sabilul Mardiyyah yang berada di Desa Sindangwangi, Kecamatan Sindangwangi, Kabupaten Majalengka.

Dengan memanfaatkan daerah penghasil durian yang melimpah, para santri tersebut menggunakan biji durian menjadi sebuah olahan makanan ringan yang bernilai ekonomis yang disebut Pangsit Biji Durian.

Diketahui, Di Desa Sindangwangi merupakan salah satu daerah penghasil durian terbanyak yang sudah cukup terkenal di kalangan pecinta durian, yaitu Durian Sinapeul.

Ketua SM Food Ponpes Sabilul Mardiyyah, Abdul Aziz (30) mengatakan baru sekitar 2 bulan terakhir para santrinya telah menggeluti usaha pangsit biji durian tersebut.

Biji durian untuk dijadikan pangsit (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)

Meski begitu, usaha yang dinamakan SM Food sebagai brand itu, para santri yang berjumlah 20 orang itu dapat menghasilkan puluhan bungkus dalam waktu pengerjaan satu hari.

"Awalnya kami para santri, hanya iseng untuk membuat cemilan dari durian yang mudah didapatkan di sekitar Ponpes kami, tetapi salah satu satri kami yang baru saja ikut kegiatan Bimtek mempunyai ide untuk mengolah biji durian menjadi sebuah cemilan, awalnya itu keripik, tapi melalui diskusi kami semua menyepakati bahwa mengolah biji durian menjadi pangsit," ujar Abdul Aziz saat ditemui Tribuncirebon.com, Senin (28/10/2019).

Abdul menjelaskan, pengolahan biji durian menjadi olahan pangsit mudah untuk dikerjakan.

Ada beberapa tahap dalam mengolah biji durian tersebut untuk menghasilkan pangsit biji durian.

Ningsih Tinampi Minta Maaf, tapi Tetap Pede Bilang Bisa Panggil & Komunikasi dengan Rasulullah SAW

Minta Maaf pada Umat Islam, Ningsih Tinampi Tetap Pede Bilang Bisa Panggil Rasulullah SAW & Malaikat

Irfan Bachdim dan Ilija Spasojevic Gabung Persib Bandung? Begini Jawaban Manajemen Persib

Durian yang sekiranya sudah matang, di kupas terlebih dahulu.

Setelah di kupas, daging durian dan biji durian dipisahkan atau daging durian yang nempel di biji durian dihilangkan.

Dalam satu durian, biasanya terdapat belasan biji yang dapat digunakan nantinya.

Setelah dipisahkan, biji durian yang sudah dihilangkan dari dagingnya, dikupas kulit bagian luarnya.

Jika sudah, biji durian yang sudah terlepas kulit bagian luarnya dicuci dengan air bersih.

Proses ini untuk benar-benar menghilangkan kulit-kuliat bagian luar yang masih menempel.

"Biji yang sudah bersih, dimasukan ke air yang sudah mendidih. Tunggu sekitar 20 menit untuk perebusan agar biji durian tidak terlalu keras," ucap dia.

Sultan Sepuh XIV PRA Arief Natadiningrat Sebut Garis Keturunan Raja Keraton Agung Sejagat Tak Jelas

Lemak Perut Membandel? Minum Minuman Ini Sebelum Tidur, Menyehatkan dan Bakar Lemak Lebih Cepat

Asal Usul Kesaktian Ningsih Tinampi, Berawal dari Sakit Hati Suami Selingkuh, Dapat Wejangan Dukun

Setelah menunggu sekitar 20 menit, proses selanjutnya, yakni memblender semua biji durian dan jangan lupa diberi sedikit air.

Dalam proses pemblenderan itu, semua biji durian akan sedikit menggumpal.

Proses lainnya, buatlah adonan yang terdiri dari beberapa tepung, yaitu tepung biasa, tepung tapioka dan terigu.

"Adonan itu di aduk, lalu semua biji yang telah di blender dicampurkan ke dalam adonan. Tidak lupa, daging yang tadinya ditiriskan dengan bijinya ikut dicampurkan ke dalam adonan tersebut," kata Abdul.

Setelah semua tercampur, adonan itu terus diaduk hingga menjadi gumpalan yang nantinya dapat dibentuk sesuai keinginan.

Abdul menyampaikan, hingga saat ini pemasaran hasil olahan durian itu masih dalam ranah dalam kota.

Dikatakan dia, waktu produksi yang dibilang masih seumur jagung menjadi faktor penyebabnya.

"Setiap minggunya, kami dapat menjual pangsit ini sebanyak 200 pcs. Dengan harga yang masih terbilang terjangkau, yakni Rp 15 ribu, menjadi alternatif para penikmat makanan ringan untuk mencicipi olahan durian tersebut," ujarnya.

Lanjut Abdul, selama produksi olahan durian itu, dirinya beserta para santri telah menghasilkan dalam 7 varian rasa.

Dari 7 varian rasa itu, kata dia, rasa Balado, Original dan Jagung menjadi rasa yang paling favorit.

"Ada rasa keju, balado, original asin, jagung, rumput laut, pedas asin dan barbaque. Alhamdulilah setiap minggunya kami dapat omzet sekitar Rp 3 jutaan," ucap Abdul.

Ke depannya, Abdul menambahkan, usaha yang telah menginjak bulan ke-2 ini akan lebih dikembangkan dan nantinya akan dipasarkan lebih luas lagi.

Hingga kini, pemasaran masih terbatas di area Kecamatan Sindangwangi dan melalui jongglo stand penjual durian.

Sementara, menurut salah satu santri yang mengolah olaha durian menjadi pangsit, Andi (24) dirinya mengaku usaha tersebut dapat membuat dirinya beserta teman yang lain bisa berwirausaha.

Melalui olahan itu, kata Andi, dirinya bisa mendapatkan penghasilan dengan cara yang mandiri.

"Ya alhamdulilah, saya dapat banyak ilmu di sini, slaah satunya dapat berwirausaha dalam memanfaatkan biji durian menjadi makanan ringan yaitu pangsit biji durian. Semoga bisa menginspirasi generasi muda yang lain," kata Andi. (*)

(*)

Berita Terkini