Siswa SMP Dianiaya Kakak Kelas

Tidak Hanya Dipukul Pakai Raket, KM Juga Diinjak dan Dibenturkan ke Tembok Oleh Kakak Kelasnya

Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka di bagian dalam kelopak matanya, kaki bengkak, memar di sekujur tubuh, dan lainnya.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mumu Mujahidin
TRIBUN JABAR/AHMAD IMAM BAIHAQI
Bibi KM, Hera Damayanti (tengah), menunjukkan laporan kepolisian saat ditemui di DSPPPA Kota Cirebon, Jl Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Senin (9/12/2019). 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Siswa SMP di salah satu sekolah di Kota Cirebon dianiaya oleh siswa SMA pada Sabtu (7/12/2019).

Korban berinisial KM berusia 13 tahun.

Akibatnya, hingga kini KM masih mendapat perawatan medis di RS Pelabuhan Kota Cirebon.

Bibi korban, Hera Damayanti, mengatakan dalam peristiwa itu keponakannya dianiaya kira-kira 10 siswa SMA.

Padahal, menurut dia, KM sendiri masih duduk di kelas 7 SMP.

BREAKING NEWS Dikeroyok 10 Orang Kakak Kelasnya, Siswa SMP Ini Dihajar Pakai Raket dan Sabuk

HAMIL DULUAN, Ratusan Anak Remaja di Lampung Ini Terpaksa Menikah Muda, Padahal Belum Cukup Umur

"Dianiaya kira-kira dari pukul 7.30 WIB - 9.30 WIB," kata Hera Damayanti saat ditemui di Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DSPPPA) Kota Cirebon, Jalan Terusan Pemuda, Kota Cirebon, Senin (9/12/2019).

Ia mengatakan, selama kurang lebih dua jam itu KM dianiaya, bahkan menggunakan raket dan sabuk.

Penganiayaan itu bermula saat korban menemukan liquid vape di lingkungan sekolah pada pertengahan November 2019.

KM pun melaporkannya kepada guru sehingga dilakukan razia karena hal itu dilarang sekolah.

Beberapa siswa SMA yang masih satu yayasan dengan SMP korban pun dipanggil guru.

WASPADA Jabar Hari Ini Diprediksi Bakal Dilanda Hujan Lebat Disertai Angin Kecang, Cek Wilayah Lain

Saat Berpangkat Mayor, Prabowo Subianto Pernah Disumpahi Sintong Panjaitan Jadi Menteri Pertahanan

Mereka diduga melanggar peraturan sekolah karena membawa vape.

"Kami menduga guru itu menyebut nama KM yang menemukan liquid sehingga melakukan razia," ujar Hera Damayanti.

Menurut dia, pada Sabtu pagi KM dipanggil oleh sejumlah siswa SMA yang diduga pelaku penganiayaan itu.

Saat itu, KM tengah menunggu kedatangan guru di kelasnya karena ingin mengikuti remedial ujian.

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved