Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON, MAJALENGKA- Aksi penembakan Kontraktor yang terjadi di wilayah Cigasong, Kabupaten Majalengka diduga menggunakan sejata api jenis Kaliber 9 milimeter.
Hal ini dibenarkan, Wakapolres Majalengka, Kompol Hidayatullah yang didampingi Kasat Reskrim, M Wafdan Muttaqin, Selasa (12/11/2019).
• GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan Bakal Dikupas Tuntas di ILC, Tonton Via Live Streaming di Sini
Wakapolres mengatakan, pelaku penembakan yang mengenai tangan kiri korban yang bernama, Panji Pamungkasandi menggunakan senjata api pistol jenis Kaliber 9 mm.
Diduga pelaku penembakan Kontraktor diketahui sebagai Kabag Ekonomi Setda Pemkab Majalengka dengan pangkat III a.
"Senjata yang digunakan pelaku inisial IN ini adalah senpi pistol karet kaliber 9 mm," ujar Kompol Hidayatullah.
Lebih jauh Wakapolres menyampaikan, perisitwa tersebut terjadi pada, Minggu (12/11/2019) di Ruko Taman Hasna Sakura tepatnya di Jala Raya Cigasong-Jatiwangi.
Saat itu, pelapor melakukan penagihan terhadap salah satu pekerjaan proyek yang telah dilakukan olehnya.
• Presiden Jokowi Bakal Tepati Janji Kampanye, Kartu Pra-Kerja Diminta Dimulai Januari 2020
"Kemudian, terjadi insiden tersebut yang mengakibatkan korban luka," ucap dia.
Hingga saat ini, lanjut Wakapolres, pihaknya masih melakukan penyelidikan guna mengungkap fakta sebenarnya dengan telah melakukan olah TKP.
Anak Bupati Majalengka disebut terlibat
Anak Bupati Majalengka Karna Sobahi, Irfan Nur Alam disebut-sebut sebagai pelaku penembakan seorang pengusaha kontruksi bernama Panji Pamungkasandi (40).
Peristiwa itu terjadi pada Minggu (10/11). Informasi yang berkembang dan diverifikasi Polres Majalengka menyebutkan bahwa kasus itu bermula saat Panji menagih uang pembayaran proyek yang sudah selesai. Uang sendiri sudah dibayarkan namun terjadi penembakan tersebut.
Dilansir dari Tribun Jabar, saat dikonfirmasi, Bupati Majalengka Karna Sobahi mengaku belum mengetahui kronologi pasti peristiwa itu.
"Saat ini tim penasehat hukum sedang menyusun prolog kejadian yang sebenarnya. Kami akan berupaya dari awal sampai jelas kejadiannya," ujar Karna saat dihubungi via ponselnya, Selasa (12/11).