Relokasi Pasar Wanguk Indramayu Dinilai Mendadak, Pedagang Bingung Hingga Mengadu ke Anggota DPRD

Gejolak penolakan relokasi dilakukan pedagang Pasar Wanguk di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Indramayu.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
MENGADU KE ANGGOTA DPRD - Para pedagang saat mengadu kepada anggota DPRD Indramayu Edi Fauzi soal kondisi Pasar Wanguk ketika kegiatan reses di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Kabupaten Indramayu 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Gejolak penolakan relokasi dilakukan pedagang Pasar Wanguk di Desa Kedungwungu, Kecamatan Anjatan, Indramayu.

Pedagang bahkan sempat menggelar aksi unjuk rasa di balai desa setempat beberapa waktu lalu menolak kebijakan kepala desa soal relokasi.

Terbaru, ratusan pedagang mengadu ke Anggota DPRD Indramayu saat melakukan reses di desa setempat untuk meminta bantuan.

Dalam hal ini para pedagang mengaku bingung dan cemas. Mereka mengeluh karena pemberitahuan relokasi dan revitalisasi pembangunan Pasar Wanguk ini dianggap mendadak dan dilakukan sepihak oleh Pemerintah Desa Kedungwungu. 

Baca juga: Mpok Alpa Meninggal Dunia, Ternyata Sempat Bolak Balik Berobat ke Malaysia

Ketua Aliansi Pedagang Pasar Wanguk, Edi Winata menyampaikan, dalam surat imbauan itu pedagang diminta mengosongkan kios, los, dan lapak pasar mulai 7 Agustus 2025 karena akan dibongkar.

Di sisi lain, kondisi ekonomi pedagang saat ini sedang berada di titik lemah, di mana daya beli pembeli sedang turun dan meningkatnya harga pokok, kondisi tersebut membuat omzet pedagang anjlok.

“Sehingga relokasi secara mendadak dinilai sangat menyengsarakan,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (15/8/2025).

Edi menyampaikan, soal relokasi ini, pedagang bahkan tidak pernah diajak bermusyawarah oleh Pemdes Kedungwungu.

"Karena tanpa adanya komunikasi resmi sebelumnya, kebijakan ini justru dinilai arogan dan mengambil hak para pedagang yang telah lama menggantungkan hidup di pasar tradisional tersebut, padahal kita sudah membayar retribusi pasar," ujar dia. 

Suharto, pedagang lainnya menyampaikan, karena imbauan relokasi itu membuatnya setiap beraktivitas berjualan selalu merasa tidak nyaman seperti dalam tekanan.

“Jadi timbulnya selalu mikir bagaimana kalau tiba-tiba hari ini pasarnya langsung dibongkar," ujar dia. 

Pedagang lainnya, Indah juga menjelaskan, di Pasar Wanguk ini menjadi sumber dirinya mengais rezeki dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Ada banyak pedagang yang juga bergantung hidup dari pasar tersebut. Ia pun menilai, Pasar Wanguk saat ini kondisinya masih layak dan belum memerlukan pembangunan ulang secara menyeluruh.

Kata Indah, tiang-tiang besi pada bangunan pasar masih kokoh, atapnya juga tidak bocor, dan struktur los maupun kios dalam kondisi baik.

Baca juga: Tiga Teks Amanat Pembina Upacara HUT ke-80 RI 17 Agustus 2025 di Sekolah hingga Intansi

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved