Khutbah Jumat

Teks Khutbah Jumat Singkat 1 Agustus 2025: Meraih Tiga Utama Pintu Surga

Khutbah Jumat 1 Agustus 2025 ini mengangkat tema tentang Meraih Tiga Utama Pintu Surga.

Istimewa/dok polres indramayu
SALAT SUBUH KELILING - Salat subuh keliling yang digelar Polres Indramayu di Masjid An Nur (BTN Lama), Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Rabu (5/3/2025).Selama Ramadan ini Polres Indramayu menggelar salat Subuh keliling. 

فَاِنَّ الشَّهَادَةَ أَصْلُ اْلمِفْتَاحِ   
Artinya: "Sesungguhnya bersaksi (bahwa tiada Tuhan selain Allah) merupakan fondasi kunci". 

Bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah menjadi dasar pertama apakah seseorang akan dapat masuk surga atau tidak. Tanpa amal batiniah yang disebut tauhid ini semua amal kebaikan manusia tidak ada artinya dalam kaitannya dengan keselamatan di akhirat. Ia tidak akan masuk surga karena surga hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang bersaksi dengan sepenuh keyakinan bahwa Allah adalah Tuhan satu-satunya. Jadi iman tauhid merupakan fondasi dari semua amal manusia.   

Sedemikian penting syahadat atau kesaksian seperti itu hingga Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ مَاتَ وَهُوَ يَعْلَمُ أَنْ لَا إِلهَ إلَّا الله دَخَلَ اْلجَنَّةَ   
Artinya: "Barang siapa mati sedang ia percaya Tiada Tuhan selain Allah, maka masuklah ia ke dalam surga" (HR. Muslim). 

Memang sedemikian penting syahadat tauhid tersebut dalam kaitannya dengan surga. Kita dianjurkan untuk memperbanyak dzikir dengan mengucapkan kalimat tersebut agar kita memiliki pondasi kunci utama surga. Beberapa hadis juga menunjukkan barang siapa di akhir hayat mengucapkan kalimat tersebut dengan meyakini sepenuhnya bahwa tiada Tuhan selain Allah, maka itu pertanda bahwa ia akan menempati surga dalam hidupnya di akhirat kelak.    

Jamaah jumat rahimakumullah, 

Kedua, menegakkan sholat. Rasulullah SAW bersabda:

مِفْتَاحُ اْلجَنَّةِ اَلصّلَاةُ   
Artinya: "Kunci surga adalah menegakkan sholat". (Dari Jabir bin Abdillah RA)

Sholat adalah kunci utama kedua setelah syahadat. Ia merupakan amal lahiriah sekaligus merupakan perwujudan iman kepada Allah SAW. Dr. Muhammad Taqiyuddin al-Hilali as-Subki selanjutnya memberikan penjelasan tentang hubungan sholat dengan syahadat sebagai berikut:

وَالصَّلَاةُ وَبَقِيَّةُ اْلاَرْكَانِ اَسْنَانُهُ الَّتِيْ لاَ يَحْصُلُ اْلفَتْحُ اِلَّا بِهَا   
Artinya: "Sholat dan masing-masing rukunnya merupakan gigi-gigi kunci yang memungkinkan terbukanya (pintu surga)".  

Rasulullah SAW juga menjelaskan dalam sebuah hadisnya tentang pentingnya sholat dalam hubungannya dengan keselamatan seseorang di hari Kiamat karena sholat adalah amal jasmaniah pertama yang akan dihisab sebagai berikut: 

أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ عَلَيْهِ اْلعَبْدُ يَوْمَ اْلقِيَامَةِ اَلصَّلَاةُ، فَإِنْ صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ وَإنْ فَسَدَتْ فَسَدَ سَائِرُ عَمَلِهِ   
Artinya: "Amal pertama kali seorang hamba akan dihisab di hari Kiamat adalah sholat. Apabila sholatnya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Dan jika sholatnya buruk, rusaklah semua amalnya" (HR. at-Thabrani).    

Sholat memiliki pengaruh kuat terhadap amal-amal seseorang di luar sholat. Jika sholatnya baik, maka baiklah seluruh amal lainnya. Artinya jika sholat dikerjakan dengan baik sesuai dengan ketentuan-ketentuan hukum dan adab yang berlaku, tentulah sholatnya akan diterima oleh Allah SWT. Hal ini berpengaruh positif terhadap amal-amal seseorang di luar sholat.    

Jika sholatnya buruk, maka seluruh amal lainnya juga buruk. Artinya jika seseorang selalu berperilaku buruk dalam kehidupan sehari-harinya bisa jadi karena sholatnya memang buruk. Atau ia sudah menjalankan sholat tapi cara melaksanakannya tidak sesuai dengan syarat dan rukunnya serta adab sholat yang berlaku sehingga sholatnya tidak berpengaruh positif terhadap perilakunya. Adab-adab sholat antara lain adalah: tidak menunda-nunda, ikhlas, selalu ingat Allah dan penuh penghayatan atau khusyu’.    

Selain itu, sholat yang dilakukan dengan menjalankan rukun-rukun dan sunnahnya akan menjadi kunci sukses dalam menjawab enam pertayanyaan di alam kubur, yakni: Siapa tuhanmu, apa agamamu, siapa nabimu, apa kitab sucimu, di mana kiblatmu, dan siapa saudara-saudaramu. Mengapa demikian? Sebab keenam pertanyaan itu jawabannya terdapat dalam pelaksanaan sholat.    

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved