Sopir Bus Asal Cimahi Jadi Sering Nganggur dan Dimarahi Istri, Imbas Larangan Study Tour KDM

Raut lesu terpancar dari wajah sosok Muhammad Ridwan (45), sopir dari PO Bus KPM, Kota Cimahi.

Tribun Jabar/Rahmat Kurniawan
CERITA SOPIR BUS PARIWISATA - Muhammad Ridwan alias Marwan, sopir bus pariwisata asal Kota Cimahi lebih banyak menganggur dampak kebijakan larangan study tour 

Laporan kontributor Tribunjabar.id Rahmat Kurniawan

TRIBUNCIREBON.COM, CIMAHI - Raut lesu terpancar dari wajah Muhammad Ridwan (45), sopir dari PO Bus KPM, Kota Cimahi. Saat ditemui, pria yang kerap disapa Marwan itu tengah duduk bersandar di bagasi bus.

Wajah lesu Marwan bukan hanya karena capai usai mengantar rombongan pariwisata, tapi karena beban yang dirasa semakin berat dampak adanya larangan study tour yang diterapkan oleh Gubernur Jawa Barat (Jabar), Dedi Mulyadi.

Bagaimana tidak, minimnya pesanan bus pariwisata membuat dirinya lebih banyak menganggur di rumah.

Baca juga: Studi Tur Dilarang Gubernur Jabar, Wali Kota Cirebon Justru Bilang Ini

"Untuk zaman bapak KDM sekarang mah banyak di rumah, sebulan biasanya 15 sampai 20 kali keluar (mengantar rombongan wisata), sekarang 2 atau 3 kali aja sudah bersyukur alhamdulillah," kata Marwan saat ditemui, Senin (28/7/2025).

Tekanan yang dialami Marwan semakin berat karena penghasilannya tak dapat lagi memenuhi kebutuhan keluarga. Tak jarang, hal tersebut membuat hubungan Marwan dan Istri menjadi tak harmonis.

"Kacau kita sekarang, istri di rumah marah-marah, semuanya kan harus dipenuhi. Saya anak 4," ujarnya.

Marwan bukan orang yang pasrah dengan keadaan, sebagai kepala keluarga yang bertanggungjawab, Marwan telah berupaya melamar pekerjaan ke sejumlah perusahaan bus pariwisata lain.

Baca juga: Kisah Damkar Indramayu Naik Tangga yang Disambung Selamatkan Burung Hantu Terjerat Tali Layangan

"Ngelamar udah banyak, ke PO PO Bus yang saya tau dan kemana saja. Tapi ya gitu, harus ada jaminan (uang), kita kerja kan buat nyari uang, saya tidak sanggup," tegasnya.

Marwan berharap Dedi Mulyadi mencabut Surat Edaran (SE) Nomor 45/PK.03.03.KESRA. Setidaknya, Kang Dedi Mulyadi alias KDM bisa membuat regulasi agar perusahaan bus pariwisata tidak semakin terpuruk.

"Kalau bisa bapak Dedi Mulyadi, kebijakan seperti itu seharusnya dicabut saja, mana yang sanggup dipersilahkan buat piknik, study tour jangan merugikan warga, Jabar termasuk saya," tandasnya.

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved