Titik Nol Kota Cirebon Bakal Geser ke Lapangan Kebumen, Disbudpar: Bisa Jadi Daya Tarik Wisata
Disbudpar berencana menjadikan Lapangan Kebumen sebagai pusat baru aktivitas seni, ekonomi kreatif, sekaligus titik nol kilometer Kota Cirebon
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Pemerintah Kota Cirebon melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) berencana menjadikan Lapangan Kebumen sebagai pusat baru aktivitas seni, ekonomi kreatif, sekaligus titik nol kilometer Kota Cirebon yang baru.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya revitalisasi ruang-ruang publik di tengah kota agar lebih produktif, bukan hanya sekadar simbolis, melainkan juga memiliki nilai ekonomi dan daya tarik wisata.
"Yang paling dekat ini adalah Lapangan Kebumen. Secara luasan lebih besar, dan fasilitas sudah memadai untuk pentas maupun kegiatan UMKM," ujar Kepala Disbudpar Kota Cirebon, Agus Sukmanjaya saat berbincang dengan media, Sabtu (19/7/2025).
Baca juga: LINK Resmi Download Logo Hari Anak Nasional 2025 Lengkap dengan Tema dan Sub- Temanya
Lapangan Kebumen dinilai strategis karena telah memiliki fasilitas pendukung seperti amphitheater dan ruang ekspresi yang dapat difungsikan untuk beragam kegiatan seni dan budaya.
Dalam skema pengembangan yang dirancang, Lapangan Kebumen akan digunakan untuk kegiatan berskala besar, sedangkan Gedung Bundar tetap difungsikan untuk acara-acara yang lebih kecil dan bersifat komunitas.
Tidak hanya itu, Agus juga mengusulkan agar titik nol kilometer Kota Cirebon yang saat ini berada di depan Kantor Pos dipindahkan ke Lapangan Kebumen.
"Ruang di lokasi eksisting itu sempit, mepet pagar dan jalan nasional. Kalau digeser ke Lapangan Kebumen hanya sekitar 200–300 meter saja. Itu masih relevan," ucapnya.
Menurutnya, keberadaan titik nol memiliki makna penting secara wisata.
Baca juga: MENGINTIP Si Udang Gaul Berbatik Mega Mendung, Kota Cirebon Kini Punya Athara, Siapakah Gerangan?
Para pelancong, terutama komunitas touring, kerap mencari titik nol sebagai penanda perjalanan mereka.
Maka dari itu, pemindahan tersebut tidak hanya simbolik tetapi juga membuka peluang destinasi baru berbasis atraksi seni dan budaya.
"Kita bisa isi dengan hiburan, panggung seni, dan aktivitas UMKM. Jadi tidak hanya simbolis, tapi juga produktif secara ekonomi," jelas dia.
Disbudpar juga tengah menghidupkan kembali ruang-ruang seni yang sebelumnya terbengkalai.
Salah satunya adalah amphitheater di Gedung Kesenian Cirebon yang kini mulai diperbaiki agar bisa difungsikan kembali untuk pertunjukan dan latihan komunitas teater.
"Saat ini kami sudah ratakan bagian yang rusak dan sedang proses pembuatan backdrop. Sudah mulai digunakan untuk latihan teater," katanya.
Adapun Gedung Kesenian akan difokuskan untuk komunitas teater, sementara Gedung Bundar diperuntukkan bagi seni tradisi yang bisa dikolaborasikan lintas genre.
Tak hanya itu, Disbudpar juga akan mengoptimalkan Museum Daerah sebagai tempat pelatihan dan workshop rutin bagi pelaku ekonomi kreatif.
Bahkan kantor Disbudpar pun direncanakan menjadi titik tambahan untuk aktivitas seni.
"Kami berharap dalam beberapa bulan ke depan sudah ada panggung di sana untuk pertunjukan musik," ujarnya.
Dengan pemanfaatan seluruh ruang tersebut, Disbudpar Kota Cirebon menargetkan terciptanya ekosistem seni dan budaya yang saling terhubung.
Selain memperkuat identitas kota, langkah ini diharapkan mampu menciptakan daya tarik wisata baru yang berbasis ekspresi masyarakat dan kreativitas.
Dedi Mulyadi Ingin Cirebon Jadi 'Jogjakarta-nya Jawa Barat', Disbudpar Komentar Begini |
![]() |
---|
Hotel di Cirebon Krisis Tamu, Disbudpar Siapkan Strategi Untuk Menarik Kunjungan Wisatawan |
![]() |
---|
Obrog Naik Kelas, Disbudpar Kota Cirebon Akan Gelar Lomba Sahur Unik di Festival Ramadan |
![]() |
---|
Ada 3,3 Juta Kunjungan Wisatawan ke Kota Cirebon Hingga Pekan Pertama Desember 2023 |
![]() |
---|
Disbudpar Kota Cirebon Siapkan Program Bimtek dan Studi Banding untuk Dorong Ekonomi Kreatif Lokal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.