20.000 Hektare Tambak di Pantura Jabar Termasuk Indramayu Direvitalisasi, HIPMI Jabar Beri Dukungan

Akan ada revitalisasi 20 ribu hektare tambak ikan di Pantura Jabar meliputi Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.

Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
LAHAN TAMBAK - Ilustrasi lahan taambak ikan nila salin di Indramayu. 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Karawang, Cikwan Suwandi

TRIBUNCIREBON.COM, KARAWANG - Pemuda di Jawa Barat bisa menjadi bagian penting dalam mendorong suksesnya program yang menargetkan revitalisasi lebih dari 20.000 hektare tambak.

Badan Pengurus Daerah Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPD HIPMI) Jawa Barat menyambut baik dan memberikan dukungan penuh terhadap program revitalisasi tambak di wilayah Pantura Jawa Barat senilai Rp 26 triliun.

Program ini merupakan hasil kerja sama antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).

Program besar ini bertujuan memperbaiki dan mengembangkan tambak di empat kabupaten, yaitu Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu, dengan target membangkitkan potensi hingga lebih dari 20.000 hektare tambak.

Ketua Bidang Maritim dan Kelautan HIPMI Jawa Barat, Komarudin, menyatakan bahwa HIPMI siap menjadi mitra strategis pemerintah dan mendukung program ini agar berjalan sukses dan memberikan manfaat nyata untuk masyarakat.

“Ini kesempatan besar untuk memajukan sektor perikanan di Jawa Barat. HIPMI siap membantu, terutama dalam pengembangan teknologi, pemasaran, dan pemberdayaan petambak lokal,” ujar Komarudin saat dihubungi, Rabu (16/7/2025).

Ketua Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan BPD HIPMI Jawa Barat Komarudin.
Ketua Bidang Maritim, Kelautan, dan Perikanan BPD HIPMI Jawa Barat Komarudin. (Tribun Jabar/Cikwan Suwandi)

Dia menjelaskan, program revitalisasi tambak ini tidak hanya akan meningkatkan produksi ikan nila salin secara signifikan, tapi juga membuka peluang kerja bagi ribuan warga lokal. 

Dengan penggunaan teknologi modern dan pengelolaan yang ramah lingkungan, kualitas hasil tambak diharapkan semakin meningkat dan bisa bersaing di pasar nasional maupun internasional.

Komarudin menjelaskan sesuai arahan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut proyek ini sebagai bagian dari upaya membangun ekonomi biru yang berkelanjutan, sekaligus menjaga ekosistem pesisir agar tetap sehat.

Komarudin menjelaskan,selain dukungan investasi, HIPMI juga berkomitmen membantu pengembangan sumber daya manusia melalui pelatihan dan peningkatan kapasitas petambak agar dapat mengelola tambak dengan lebih baik.

“Kami ingin petambak lokal punya kemampuan dan akses teknologi yang memadai. Dengan begitu, hasil tambak bisa naik kualitasnya dan nilai jualnya pun lebih tinggi,” kata Komarudin.

Komarudin mengungkapkan, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menegaskan bahwa keberhasilan program ini tergantung pada sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat setempat.

Program ini diperkirakan akan menyerap sekitar 119.000 tenaga kerja langsung dan memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat pesisir.

Dengan semangat kolaborasi, HIPMI Jawa Barat optimistis program revitalisasi tambak ini akan membawa perubahan positif yang nyata bagi kesejahteraan petambak dan pengembangan sektor kelautan di Jawa Barat.

Baca juga: Hisyam Suleiman Melenggang Sendiri di Bursa Ketua HIPMI Kota Cirebon Periode 2025–2028

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved