Viral Lokal

Soal Infus Pasien Tak Dicabut Selama 3 Hari, Ini Klarifikasi RSD Gunung Jati Cirebon

RSD Gunung Jati Kota Cirebon memberikan penjelasan terkait tudingan bahwa seorang pasien diduga tidak mendapatkan makanan dan infus

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
KLARIFIKASI RSD GUNUNG JATI - Potret gedung RSD Gunung Jati Cirebon. RSD Gunung Jati Kota Cirebon memberikan penjelasan khususnya terkait tudingan bahwa seorang pasien bernama Ranujaya (Ranu), pemuda asal Desa Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, yang diduga tidak mendapatkan makanan dan infus selama tiga hari saat menjalani perawatan usai digigit ular berbisa. 


Sebelumnya, dalam video viral tersebut, Ibnu juga mempertanyakan mengapa infus tidak dicabut hingga tiga hari lamanya.


Ia bahkan menyebut pasien seolah dibiarkan tanpa asupan.


“Asupan dari infus tidak ada, dari makanan nggak ada. Mau bunuh pelan-pelan apa?” kata Ibnu, dalam video yang telah ditonton lebih dari 1,4 juta kali itu.


Menurut informasi yang dihimpun, pasien bernama Ranu asal Desa Jagapura Lor, Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, sudah dirawat selama beberapa hari.


Secara medis ia dinyatakan boleh pulang, namun terkendala biaya lantaran tidak memiliki BPJS dan masuk melalui jalur umum.


Ibnu menyebut tagihan rumah sakit mencapai Rp 14,3 juta.


Ia pun mengambil peran sebagai penjamin agar pasien bisa pulang.


“Saya hanya mampu membayar Rp 1 juta. Sisanya saya jamin secara pribadi. Ini anak dari seorang janda yang punya lima anak, mereka benar-benar tidak mampu,” ujar Ibnu. 


Pihak rumah sakit sendiri telah mempertemukan keluarga pasien dengan manajemen RSD Gunung Jati, meski hasilnya belum menemukan titik temu.


Humas RSD Gunung Jati, Firman, sebelumnya mengatakan akan memberikan penjelasan resmi pada hari berikutnya.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved