Kertajati Bidik Jadi Pusat Embarkasi Umrah Jawa Barat, Siap Bersaing dengan Bandara Soetta

Untuk menjadi pusat penerbangan umrah di Jawa Barat, Bandara Kertajati harus bersaing dengan bandara lainnya.

Editor: taufik ismail
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Potret Bandara Kertajati di Kabupaten Majalengka 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nappisah

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati bersiap menjadi pusat embarkasi umrah utama di Jawa Barat

Dengan potensi hingga 300.000 jemaah per tahun, Bandara Kertajati siap bersaing dengan Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) melalui skema insentif menarik dan pelayanan yang lebih personal.

Senior Executive Vice President PT BIJB, Ronald H. Sinaga, mengatakan Kertajati akan menjadi alternatif kuat bagi keberangkatan umrah masyarakat Jawa Barat.

Fokus utamanya adalah menciptakan biaya operasional maskapai yang kompetitif.

“Umrah ini adalah perjalanan wisata religi yang tidak diatur sama pemerintah, ya. Jadi memang ini perjalanan wisata."

“Kita berikan insentif supaya kira-kira biaya operasionalnya bisa kompetitif, bukan langsung ke jemaah tapi ke airline-nya. Sehingga airline itu bisa membuat harga tiket yang bagus," ujarnya, saat konferensi pers, Rabu (9/7/2025). 

Ronald juga menjelaskan bahwa meski harga tiket bisa sedikit lebih tinggi dibanding keberangkatan dari Cengkareng, skema insentif dan volume penumpang akan membantu menekan biaya keseluruhan.

“Bandara akan dapat revenue dari tenant, food and beverage. Jadi kita ingin traffic itu dulu yang tumbuh.”

Direktur Utama PT BIJB, Muhammad Singgih, menekankan semangat kolaboratif untuk menjadikan Kertajati sebagai pusat umrah. 

Menurutnya, strategi “gotong royong” antara bandara, maskapai, agen travel, hingga pemerintah provinsi menjadi fondasi kuat.

“Dari sisi bandara, kita akan mendiskon landing fee, parking fee, bahkan area perkantoran. Ini bagian dari kontribusi kita."

"Pemerintah Provinsi juga mendukung, contohnya siapa yang punya boarding pass Kertajati bisa dapat transportasi antarmoda gratis," ucapnya.

Selain potensi geografis yang strategis, Singgih menilai Kertajati akan mampu menurunkan biaya perjalanan darat secara signifikan, terutama untuk jemaah dari wilayah Ciayumajakuning, Bandung Raya, hingga Jawa Tengah bagian barat.

“Harga paket secara keseluruhan bisa ditekan meskipun tiketnya mungkin sedikit lebih mahal," katanya. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved