Kuliner Majalengka

Sangu Akeul Cigaleuh: Dari Hawu ke Sajian Asli Majalengka, Rasa yang Menyatu dengan Tradisi

Ada aroma yang tak tergantikan dari dapur masa lalu: wangi hawu yang menyatu dengan harumnya nasi pulen, gemeretak ulekan sambal katel, dan bisik-bisi

TribunCirebon.com/ Adim Mubaroq
Manajer Marketing Sangu Akeul Cigaleuh, Moza Anggraini. Dari Hawu ke Sajian Asli Majalengka, Rasa yang Menyatu dengan Tradisi 

Sejak buka, Sangu Akeul Cigaleuh telah menjadi magnet baru wisata kuliner Majalengka. Banyak pengunjung datang dari Bandung, Jakarta, Cirebon, Kuningan, sampai Tasikmalaya.

Baca juga: 6 Lokasi SIM Keliling di Cirebon Bsok 7 Juli 2025, Pabrik Gula Karangsembung dan Desa Durajaya

“Mereka penasaran karena belum pernah dengar makanan seperti ini. Bahkan beberapa artis juga pernah mampir setelah tampil di Majalengka,” kata Moza.

Menu yang dulu hanya hidup di meja makan rumah warga, kini tampil di hadapan pengunjung dari luar kota--dengan wujud yang tetap sederhana, tapi maknanya mendalam.

Di tengah arus modernisasi dan restoran cepat saji, Sangu Akeul Cigaleuh berdiri sebagai pengingat: bahwa kekuatan makanan bukan hanya pada rasa, tapi juga cerita. Cerita tentang kebiasaan, keluarga, tradisi, dan rasa hormat terhadap bahan lokal.

Baca juga: 50 Kasus Diselesaikan Tanpa Pengadilan, Polres Majalengka Terapkan Restorative Justice

“Orang datang ke sini bukan cuma karena lapar, tapi karena rindu. Rindu pada rasa yang tidak bisa mereka temukan di tempat lain," ucap Moza.

Salah satu pengunjung setia Sangu Akeul Cigaleuh adalah Wulan, warga Rajagaluh, yang kerap datang bersama keluarga besarnya.

“Saya sering ke sini sama keluarga. Anak, ibu. Kalau Minggu suka padat, jadi pindah ke Sabtu,” ujarnya sambil tersenyum.

Baginya, akhir pekan adalah momen berkumpul yang hangat, dan warung ini menjadi tempat yang pas untuk melepas rindu pada masakan rumahan khas Majalengka.

Baca juga: AWAS! Nanti Malam di Cirebon Terasa Lebih Dingin 24 Derajat Celcius, Begini Prediksi Cuaca Hari Ini

Menu favorit Wulan mencerminkan selera tradisional yang membumi: sayur asem, goreng ayam kampung, oncom, dan tentu saja Pencok Katel.

“Katelnya sekarang nggak terlalu pedas. Dulu pedas sekali, tapi saya udah nggak kuat pedas. Sekarang pas, lambung aman,” ucapnya.

Baca juga: 50 Kasus Diselesaikan Tanpa Pengadilan, Polres Majalengka Terapkan Restorative Justice

Ia memuji cita rasa yang konsisten dan harga yang tetap terjangkau. Bagi Wulan, Sangu Akeul bukan hanya tempat makan, tapi ruang yang menyatukan keluarga lewat rasa yang akrab dan menenangkan.

Sangu Akeul Cigaleuh terletak di Jalan Letkol Abdul Gani, Kelurahan Majalengka Wetan. Kec. Majalengka. Sekitar 400 meter dari Alun-Alun Majalengka. Rumah makan yang berdiri sejak 2023 ini tidak menerima reservasi dan buka setiap hari: pukul 10.00 – 21.00 WIB. Karyawan disini sekitar 30 orang.  

 


 
 
 4 La

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved