Satu Sarjana Bagi Keluarga Miskin

Majalengka Siap Gagas 1 Sarjana Bagi Keluarga Miskin, Dena: Strategi Tuntaskan Kemiskinan

Pemerintah Kabupaten Majalengka kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas melalui program-program prioritas

TribunCirebon.com/ Adim Mubaroq
Wakil Bupati Majalengka, Dena Muhamad Ramdhan saat Podcast di Studio Tribun Cirebon, Rabu (25/6/2025). Menurutnya, Majalengka Siap Gagas Satu Sarjana Bagi Keluarga Miskin, 

Laporan Kontributor Adim Mubaroq

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Pemerintah Kabupaten Majalengka kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas melalui program-program prioritas yang digagas dalam 100 hari kerja pasangan Bupati Eman Suherman dan Wakil Bupati Dena M. Ramdhan.

Dalam salah satu pertemuan rapat pimpinan dengan jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Dena Ramdhan menyampaikan gagasannya untuk menjadikan pendidikan sebagai poros utama dalam mengentaskan kemiskinan.

Ia menyoroti rendahnya rata-rata lama sekolah di Majalengka yang hanya mencapai 7,5 tahun atau setara dengan siswa kelas dua SMP.

Baca juga: 2 Jemaah Haji Asal Majalengka Wafat di Tanah Suci, Satu Masih Dirawat, Dapat Klaim Asuransi

Menurut Dena, angka tersebut sangat memprihatinkan dan menjadi tantangan serius dalam mewujudkan visi pembangunan yang merata dan berkeadilan. Ia meyakini, dengan memperbaiki akses dan kualitas pendidikan, maka berbagai persoalan sosial, termasuk kemiskinan, akan lebih mudah diatasi.

"Saya dengan Pak Bupati saat ini sedang menyusun langkah nyata agar setiap keluarga miskin di Majalengka bisa memiliki minimal satu orang sarjana. Pendidikan harus menjadi jalan keluar dari kemiskinan, bukan sebaliknya. Ini bukan sekadar program, tapi bagian dari cita-cita besar kami," kata Dena saat berbincang di Kantor Tribun Cirebon, Rabu (2/7/2025).

Untuk merealisasikan gagasan ini, Pemkab Majalengka berencana melibatkan sejumlah dinas teknis seperti Dinas Pendidikan, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), serta para camat.

Baca juga: Penguatan Gizi, Warga Setiabudi Jakarta Dapat Sosialisasi MBG, Uya Kuya Sampaikan Masalah Ini 

Mereka diminta aktif menjaring dan mengidentifikasi keluarga-keluarga miskin yang memiliki potensi untuk didorong mengenyam pendidikan tinggi.

Selain itu, Pemkab juga membuka peluang bagi para lulusan yang belum menyelesaikan jenjang pendidikan formal agar bisa melanjutkan melalui program Paket B dan C. Dengan mekanisme ini, masyarakat yang sempat putus sekolah tetap mendapatkan kesempatan untuk kembali melanjutkan pendidikan hingga ke jenjang perguruan tinggi.

"Kita upayakan semua anak yang putus sekolah agar melanjutkan pendidikannya," tegas Dena.

Dena menyebut, program pendidikan ini akan dibiayai melalui berbagai sumber, mulai dari beasiswa pemerintah pusat, program bantuan pendidikan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat, hingga anggaran dari APBD Kabupaten Majalengka.

Baca juga: Liburan Tak Harus Mahal Tapi Harus Bermakna, Ini 5 Aktivitas Seru Bareng Si Kecil di Rumah

Tak hanya itu, Dena juga membuka peluang kolaborasi dengan sektor swasta, khususnya melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) bidang pendidikan.

"Kita juga akan menggandeng para pengusaha di Majalengka. Mungkin ada CSR pendidikan yang bisa diarahkan untuk mendukung program ini. Dengan gotong royong, saya yakin target satu sarjana per keluarga miskin bukan hal yang mustahil," tambahnya.

Menurutnya, apabila program ini berjalan dengan baik, maka efek jangka panjangnya akan sangat besar. Anak-anak dari keluarga kurang mampu akan memiliki peluang kerja yang lebih baik, tingkat literasi dan kualitas hidup akan meningkat, serta tingkat kemiskinan dapat ditekan secara signifikan.

Baca juga: Penguatan Gizi, Warga Setiabudi Jakarta Dapat Sosialisasi MBG, Uya Kuya Sampaikan Masalah Ini

Lebih jauh, Dena mengingatkan, membangun Majalengka bukan hanya soal infrastruktur, tetapi juga membangun manusia dan mentalitas. Pendidikan menjadi landasan utama dalam membentuk masyarakat yang produktif, kreatif, dan mampu bersaing.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved