Bandara Kertajati Sepi

BIJB Kertajati Bakal Buka Lima Rute Penerbangan Domestik dan Bangun Pondok Asrama Haji di Bandara

Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka bakal membuka lima rute penerbangan domestik, Dedi Mulyadi sudah ngobrol dengan Susi

Editor: Machmud Mubarok
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
PENERBANGAN DOMESTIK - Pemprov Jabar mewacanakan untuk membuka 5 rute penerbangan domestik untuk meramaikan BIJB Kertajati. Foto ilustrasi saat pesawat dari maskapai Citilink menjadi penerbangan komersil pertama yang landing di BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka, Jumat (8/6/2018). 

Laporan Wartawan TribunJabar.id, Nazmi Abdurahman

TRIBUNCIREBON.COM, BANDUNG - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka bakal membuka lima rute penerbangan domestik

Wacana itu diungkap Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, saat ditemui di Bandara Husein Sastranegara, Kota Bandung, Rabu (2/7/2025). 

Dedi mengaku sudah bicara dengan Susi Pudjiastuti pemilik maskapai Susi Air. Pembukaan lima rute domestik itu, sebagai langkah awal, sebelum menjadikan BIJB Kertajati sebagai Bandara internasional untuk penerbangan haji dan umrah. 

"Kertajati tahap pertama akan saya fokuskan untuk penerbangan internasional saja dulu, yaitu digunakan untuk haji dan umrah. Kalau ini berjalan, yang domestik bisa bareng-bareng. Problemnya saya harus mendorong investasi gede," ujar Dedi.

Dikatakan Dedi, duit Rp 60 miliar yang setiap tahunnya dikeluarkan untuk biaya operasional BIJB Kertajati, nantinya akan digunakan untuk subsidi rute penerbangan baru di Kertajati dengan maskapai Susi Air.

“Saya sampaikan, Bu Susi menawarkan uang itu digunakan untuk mensubsidi penerbangan di Kertajati ke berbagai rute. Termasuk paling dekat dari Halim ke Kertajati, Kertajati–Yogyakarta. Yang penting bawa penumpang masuk ke Kertajati," katanya.

Berdasarkan hasil diskusi dengan Susi Pudjiastuti, kata dia, salah satu masalah utama Kertajati adalah soal kru penerbangan yang umumnya berbasis di Jakarta. 

Baca juga: Bandara Kertajati Mandek, Acuviarta Desak Pemerintah Audit hingga Ganti Manajemen BIJB

Baca juga: Dana Investasi BIJB Kertajati Naik Jadi Rp 171 M, Pemkab Majalengka Siap Alihkan untuk Pembangunan

Kondisi itu, kata dia, menyulitkan operasional penerbangan besar karena perjalanan darat ke Kertajati bisa memakan waktu empat jam.

"Apa sih problem Kertajati? Problemnya kru pesawat kan harus berangkat dari Jakarta. Itu kalau pakai voorijder membutuhkan waktu 4 jam dan itu tidak mungkin karena lama. Makanya harus ada rute Halim ke Kertajati untuk mengangkut kru pesawat," ucapnya.

Dari sinilah muncul rencana membuka lima rute yang akan difokuskan untuk mengisi kebutuhan penumpang ke Bandara Kertajati. Dedi memastikan komitmennya untuk membagi perhatian secara adil antara Bandara Husein Sastranegara di Bandung dan Kertajati di Majalengka.

"Harus dimulai. Kita terus-menerus diskusi ngurusin Husein, ngurusin Kertajati, tiap hari diskusi saja gak bisa. Hari ini kita mulai. Dari sini yang lima rute di Kertajati kita mulai. Saya ini gubernur, sama Husein harus sayang, sama Kertajati harus sayang juga," ucapnya. 

Adapun lima rute di Kertajati itu yakni Halim–Kertajati untuk kru pesawat besar. Feeder dari Cilacap–Kertajati, Purbalingga–Kertajati, Yogyakarta–Kertajati, Semarang–Kertajati, Tasikmalaya–Kertajati.

Selain penerbangan domestik, kata dia, nantinya akan membangun pondok asrama haji di dalam bandara untuk melayani penerbangan haji dan umrah.

“Paling utama saya targetkan di awal Agustus MoU dengan Kemenag dan Badan Pengelola Haji dan Umrah sudah dilakukan, itu dulu yang pertama. Sudah ada kepastian dulu, tetapi kalau sudah bertemu dengan para Menteri, sudah dipastikan bahwa itu dilaksanakan,” katanya. 

Sumber: Tribun Jabar
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved