Perang Iran vs Israel

Ratusan Rudal Tembus Iron Dome, Serangan Balasan Iran Hancurkan 7 Kota, Amerika Tolak bantu Israel

Saling balas serangan terjadi antara Israel dan Iran. Sejumlah kota di Israel terkena serangan rudal.

Editor: taufik ismail
Tribun Jabar
HL TRIBUN JABAR - Headline Tribun Jabar Senin (16/6/2025) mengenai perang Iran-Israel. 

Ibu Kota Iran, Teheran kembali diserang oleh Israel pada Minggu (15/6). Sebelumnya, Teheran barat laut terdengar ledakan pada pukul 14.27 waktu Iran. Belum diketahui lokasi pastinya di mana ledakan tersebut terjadi.

Dikutip dari Al Jazeera, ledakan kedua kembali terdengar di Teheran yang mengindikasikan bahwa serangan Israel terus berlanjut. Korban tewas akibat serangan Israel ke Iran ini terus bertambah.

Menteri Kesehatan Iran, Mohammad-Reza Zafarghandi mengatakan sebagian besar korban yang terbunuh adalah anak-anak dan perempuan. Diberitakan CNN, hingga saat ini, belum ada penghitungan resmi yang diberikan terkait jumlah korban tewas akibat konflik tiga hari dengan Israel.

Namun, utusan Iran untuk PBB mengatakan setidaknya 78 orang dilaporkan tewas dalam gelombang serangan awal. Keesokan harinya, media pemerintah melaporkan sedikitnya 60 orang tewas ketika serangan rudal menghantam blok permukiman.

Dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera, seorang pejabat keamanan senior Iran menyatakan kalau negaranya tengah mempersiapkan diri untuk melakukan konfrontasi jangka panjang dengan Israel akibat kelakuan dari negara zionis tersebut. Iran, kata dia,  juga akan meningkatkan tingkat serangannya jika agresi Israel berlanjut.

Pejabat Iran yang tidak disebutkan namanya menambahkan,"Teheran tidak memulai perang, tetapi kitalah yang akan menentukan akhir dari agresi ini”.  Ia melanjutkan,"Kami akan membela bangsa dan negara kami melawan kebiadaban Israel dan kami akan terus menempuh jalan ini."

Takut Diserang, Amerika Bantah Terlibat

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, kembali menegaskan kalau negaranya tidak terkait pada serangan yang dilakukan Israel terhadap Iran pada Jumat (13/6) kemarin. Berbicara pada Minggu (15/6), Trump mewanti-wanti Teheran dengan ancaman keras jika Iran menyerang Amerika Serikat dengan cara apa pun, mereka akan menghadapi kekuatan militer AS "pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya."

Ancaman Trump ini menyembulkan kekhawatiran yang disimpan Gedung Putih atas keamanan aset-aset mereka yang tersebar di kawasan Timur Tengah. Trump kemudian cepat-cepat menggarisbawahi kalau AS tidak terlibat dalam serangan Israel ke Iran.

"AS tidak ada hubungannya dengan serangan terhadap Iran. Jika kita diserang dengan cara apa pun, bentuk atau wujud apa pun oleh Iran, kekuatan penuh dan kekuatan Angkatan Bersenjata AS akan menyerang Anda pada tingkat yang belum pernah terlihat sebelumnya," katanya.

"Kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel , dan mengakhiri konflik berdarah ini!. Kita dapat dengan mudah mencapai kesepakatan antara Iran dan Israel, dan mengakhiri konflik berdarah ini!"

Sebelumnya Israel merengek dan merayu AS untuk membantu serangan ke Iran. Seorang pejabat Amerika Serikat (AS) mengungkapkan Israel telah meminta pemerintahan Presiden AS Donald Trump untuk bergabung langsung dalam serangan terhadap Iran.

Namun, pejabat itu menegaskan pemerintahan Trump mengisyaratkan untuk tidak melakukannya.

"Amerika Serikat saat ini tidak mempertimbangkan untuk mengambil langkah seperti itu," kata pejabat itu mengonfirmasi kepada situs web Israel, Walla, pada hari Sabtu (14/6).

Selain pejabat tersebut, dua sumber pemerintah Israel mengatakan Israel secara resmi meminta partisipasi AS dalam serangan terhadap Iran selama 48 jam terakhir. Kedua sumber tersebut menekankan perlunya dukungan AS untuk menghancurkan fasilitas pengayaan uranium Fordow milik Iran, yang terletak jauh di dalam gunung di Provinsi Qom.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved