Tragedi Longsor Tambang di Cirebon

Setor Pajak Cuma Rp 7 Juta, Tambang Gunung Kuda Cirebon Dinilai Tak Seimbang, Kini Ditutup

Setor Pajak Cuma Rp 7 Juta, Tambang Gunung Kuda Cirebon Dinilai Tak Seimbang dengan Potensi, Kini Ditutup

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
PENCARIAN KORBAN LONGSOR - Proses pencarian korban longsor di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, hingga hari kelima, Selasa (3/6/2025), belum membuahkan hasil 

"Kami tentu akan menindaklanjuti persoalan ini, terutama menyangkut keadilan bagi daerah dalam memperoleh hak dari potensi sumber daya yang ada," katanya.

Sebelumnya, lokasi penambangan batu gunung kuda di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon merenggut puluhan pekerja akibat peristiwa longsor. 

Baca juga: Rekap 6 Negara Asia yang Lolos Otomatis ke Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia Masih Berjuang?


Pemkab Cirebon pun telah resmi menghentikan proses pencarian korban longsor di Gunung Kuda setelah tujuh hari pencarian yang dilakukan oleh tim SAR gabungan.

Bupati Cirebon, Imron, menyatakan bahwa keputusan itu diambil demi keselamatan petugas karena kondisi lereng yang masih labil.

"Hingga saat ini, masih ada empat korban yang belum ditemukan. Tapi pihak keluarga sudah mengikhlaskan," ujar Imron dalam konferensi pers, Kamis (6/6/2025).

Selain menghentikan pencarian, Pemkab juga menutup sementara area tambang untuk mencegah adanya pencarian mandiri yang membahayakan keselamatan.

Baca juga: Siap Jadi Momok Liga 1, Persebaya Surabaya Promosikan Bibit Muda Gacor ke Tim Senior, Siapa Saja?


“Tadi juga disampaikan oleh kepolisian dan TNI untuk membuat portal dan police line di akses masuk area tambang,” kata Imron.

Tragedi longsor di tambang Gunung Kuda diketahui telah menewaskan sedikitnya 21 orang, sementara empat lainnya masih dinyatakan hilang.

Pemkab kini sedang mengevaluasi masa depan para pekerja tambang rakyat agar bisa dialihkan ke sektor lain yang lebih aman.

“Banyak warga yang menggantungkan hidup sebagai pekerja tambang. Ini yang sedang kita pikirkan, agar mereka bisa bekerja di sektor lain yang lebih selamat,” ujarnya. 

 

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved