DPRD Kota Cirebon

Geger Anak Coba Akhiri Hidup Gegara Tak Bisa Sekolah, DPRD Kota Cirebon: Tamparan untuk Pemerintah

Subagja menengok remaja yang mencoba mengakhiri hidup karena tak bisa melanjutkan sekolah.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Anggota DPRD Kota Cirebon, Subagja. 

Sebagai wakil rakyat, Subagja menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan hak MM agar tetap bisa bersekolah.

"Saya akan koordinasi dengan Pak Wali Kota, KCD, Dinas Pendidikan, dan Komisi 3 DPRD. Ini akan saya bahas, akan saya lanjutkan."

"Saya akan terus perjuangkan anak ini untuk sekolah. Harapan saya, ini adalah cambuk bagi pemerintah itu sendiri," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, seorang gadis cerdas asal Cirebon, berinisial MM (17), nyaris mengakhiri hidupnya sendiri karena terjebak dalam tekanan ekonomi yang membuatnya tak bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.

Aksi nekat itu dilakukan lantaran ia depresi memikirkan biaya sekolah yang tak sanggup dipenuhi, meskipun sudah bekerja keras.

Kuasa hukum MM, Ahmad Faozan mengungkapkan, bahwa kliennya mengalami depresi berat karena tidak mampu membayar biaya pendaftaran sekolah.

"Ya, saya Faozan selaku kuasa hukum membantu MM, anak dari Nono Charlie. Dia korban dari depresi karena kemiskinan, dia tidak bisa melanjutkan SMA-nya," ujar Faozan saat diwawancarai di tengah jenguk MM di salah satu rumah sakit di kawasan Kesambi, Kota Cirebon, Senin (9/6/2025).

MM diketahui pernah menjadi santri di sebuah pesantren dan memiliki kemampuan berpidato dalam bahasa Inggris.

Namun, keterbatasan ekonomi membuat masa depannya seolah terhenti.

"Sesungguhnya, klien kita ini adalah anak yang pintar dan solehah."

"Tapi karena kemiskinan, akhirnya tidak dapat melanjutkan pendidikan," ucapnya. 

Menurut Faozan, MM sempat bekerja sebagai penjaga toko buah di Kalitanjung, Kota Cirebon

Ia tinggal di toko tersebut dan hanya menerima upah Rp 20 ribu per hari. 

Namun, penghasilan itu tak cukup untuk biaya pendaftaran SMA yang akan dibuka dalam waktu dekat, seperti membeli seragam, emblem sekolah, hingga kebutuhan hidup lainnya.

"Dia bekerja sebagai tukang buah sekitar 10-15 harian."

Sumber: Tribun Cirebon
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved