Longsor di Gunung Kuda Cirebon

Yaman, Saksi Mata Longsor Gunung Kuda Ungkap Detik-detik Kejadian: Persis Seperti Tsunami

Yaman (32) tampak hanya duduk bersila di lokasi longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon

Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
LONGSOR GUNUNG KUDA - Kondisi sejumlah truk yang ringsek setelah tertimbun material longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025) 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNJABAR.ID, CIREBON - Yaman (32) tampak hanya duduk bersila di lokasi longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025).


Tatapan pria asal Desa Cikeduk, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, tersebut terlihat kosong saat menatap sejumlah alat berat yang tengah memecah bebatuan dampak longsor di Gunung Kuda.


Sejak pagi, ia yang sehari-hari bekerja menjadi kuli muat batu itu telah berada di Gunung Kuda bersama rekan-rekannya menanti kabar baik tentang mertuanya yang tertimbun dalam longsor tersebut.

Baca juga: Kapolda Jabar Blak-blakan Soal Tambang Maut Gunung Kuda Cirebon: Ada Kekeliruan Metode


Saat kejadian longsor pada Jumat (30/5/2025), Yaman berada di lokasi bersama puluhan pekerja lainnya termasuk mertuanya yang hingga kini belum ditemukan keberadaannya.


Ia pun mengungkapkan detik-detik longsor di Gunung Kuda yang terjadi kira-kira pukul 10.00 WIB tepat ketika para kuli bekerja memuat batu yang telah ditambang ke mobil truk untuk diangkut.


"Saat itu, kejadiannya mendadak, dan persis seperti tsunami, saya sedang memuat batu ke mobil spontan langsung lari, alhamdulillah selamat," kata Yaman saat ditemui di Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025).


Pihaknya mengakui, peristiwa kali ini sangat mendadak meski sesaat sebelumnya sempat terjadi runtuhan batu-batu kecil, tetapi para pekerja mengabaikannya, dan terus menambang batu.


Ia mengatakan, kurang dari lima menit setelahnya batu-batu besar di Gunung Kuda langsung ambruk dan menimpa seluruh mobil truk hingga alat berat eksavator yang berada di lokasi.


"Saya langsung lari ketika melihat longsoran itu, dan teman-teman pekerja yang lain kemungkinan enggak sempat, karena kejadiannya cepat sekali kira-kira hanya lima detik langsung rata semua," ujar Yaman.


Yaman pun langsung berbalik setelah longsoran berhenti, dan seketika badannya terasa lemas hampir tidak dapat bergerak serta kepalanya pun terasa pusing.


"Saya syok, langsung lemas dan pusing, kemudian teringat mertua yang ikut kerja memuat batu, karena lokasinya sudah rata tertimbun longsoran batu dari atas," kata Yaman.

Baca juga: 25 Tahun Jadi Kuli Angkut, Kini Isnandi Cari Ayahnya yang Hilang dalam Longsor Gunung Kuda Cirebon


Kini, ia hanya bisa berdoa agar mertuanya segera ditemukan dalam kondisi utuh, dan tubuhnya tidak hancur tertimbun material longsoran batu di Gunung Kuda.


Yaman mengakui, keluarganya telah menerima kepergian mertuanya meski sempat syok saat mendengar mengenai kejadian tersebut, bahkan istrinya pun langsung jatuh pingsan.


"Kemarin, istri dan ibu mertua saya langsung pingsan ketika saya memberitahukan kejadian ini, tetapi sekarang sudah ikhlas, semoga segera ditemukan," ujar Yaman.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved