Tragedi Longsor Tambang di Cirebon
25 Tahun Jadi Kuli Angkut, Kini Isnandi Cari Ayahnya yang Hilang dalam Longsor Gunung Kuda Cirebon
25 Tahun Jadi Kuli Angkut, Kini Isnandi Cari Ayahnya yang Hilang dalam Longsor Gunung Kuda
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Langkah kaki Isnandi (32) tampak lunglai saat menyusuri lorong RSUD Arjawinangun, Kabupaten Cirebon.
Dengan jaket biru yang mulai kusam dan tas selempang yang menggantung, ia berjalan pelan dengan matanya yang sembab akibat tangis.
Isnandi adalah anak pertama dari tiga bersaudara. Sejak Jumat lalu, ia berkeliling mencari kabar tentang sang ayah, Nurahman (46), yang hilang dalam tragedi longsor tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang.
Baca juga: UPDATE Kuota SPMB Jabar 2025 untuk Jalur Domisili, Afirmasi, Prestasi dan Mutasi Jenjang
“Bapak saya kerja kuli angkut pasir dan batu. Sudah 25 tahun kerja begitu, dari pagi sampai sore,” kata Isnandi usai laporan, Sabtu (31/5/2025).
Di posko Ante Mortem tim DVI Polda Jabar, Isnandi diperiksa petugas. Ia menyerahkan data dan menjalani tes DNA. Ia berharap apa pun yang bisa membantu menemukan ayahnya.
“Tadi tes DNA, laporan orang hilang. Dari Jumat masih belum ketemu sampai sekarang,” ujarnya lirih.
Informasi simpang siur membuat hati Isnandi makin remuk. Beberapa orang bilang ayahnya ada di rumah sakit ini, tapi saat ia mencari, nama Nurahman tak ada.
Baca juga: Solihin Minta Bantuan “Bapak Aing” Dedi Mulyadi untuk Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon
“Katanya ada, tapi waktu saya cari enggak ada. Bukan katanya enggak ada,” ucapnya sambil menatap kosong.
Isnandi tahu betul betapa beratnya pekerjaan sang ayah. Setiap hari, Nurahman memikul karung demi karung pasir dan batu, berpindah dari satu mobil ke mobil lain. Tak ada keluhan, tak ada istirahat panjang, hanya keringat yang selalu menetes demi menghidupi keluarga.
Kini, Isnandi hanya ingin satu hal: ayahnya ditemukan. Bagi Isnandi, pemakaman yang layak adalah wujud penghormatan terakhir untuk ayah yang sudah mengorbankan segalanya demi mereka.
Baca juga: Harga Emas Antam, UBS dan Galeri24 Hari Ini di Cirebon Raya Kompak Melesit, 1 Gram Jadi Segini
“Harapannya bisa diketemukan jasad bapak saya, supaya bisa kebumikan dengan layak,” ucapnya.
Tim DVI Polda Jabar sendiri mendirikan posko di lokasi kejadian dan di RS Arjawinangun, Cirebon. Keluarga yang merasa kehilangan bisa mengubungi nomor 088 289 089 280.
Setor Pajak Cuma Rp 7 Juta, Tambang Gunung Kuda Cirebon Dinilai Tak Seimbang, Kini Ditutup |
![]() |
---|
Operator yang Selamat dari Longsor Gunung Kuda Cirebon, Kini Turut Mencari Temannya yang Tertimbun |
![]() |
---|
Bau Jenazah Tak Terdeteksi, Ketebalan Longsor Gunung Kuda Cirebon Capai 10 Meter Lebih |
![]() |
---|
Diam dan Murung Sebelum Pergi, Suami Umi Jadi Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon |
![]() |
---|
Hari Kelima Pencarian Longsor Gunung Kuda Cirebon, Muncul Retakan 100 Meter yang Jadi Ancaman Baru |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.