Longsor di Gunung Kuda Cirebon

Longsor Gunung Kuda Cirebon, Tangisan Aam di RSUD Arjawinangun dan Anak 4 Tahun yang Kehilangan Ayah

Korban Rino diketahui memiliki anak yang masih berusia empat tahun. Ia merupakan warga Desa Cikalahang, Dukupuntang.

Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Adim Mubaroq
KELUARGA KORBAN - Aam, bibi dari Rino, salah satu dari 14 korban meninggal akibat longsor di area tambang batu Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025). 

Larut malam itu, suasana di rumah sakit seperti lautan duka.

Ambulans satu per satu datang dan pergi, lampu merahnya berkedip di lorong sempit, seakan menandai perpisahan yang tak terhindarkan.

Isak tangis keluarga korban lain bersahut-sahutan, menjadi lagu duka yang terus bergema.

Pukul 00.10 WIB, Sabtu dini hari, jenazah Rino akhirnya dimasukkan ke ambulans.

Aam diiringi tangisan dengan sigap melangkah masuk bersama dua saudara lainnya.

"Semoga Allah SWT menerima dia di sisi-Nya,” katanya pelan, suaranya tenggelam di antara deru mesin ambulans.

Dini hari itu, ambulans perlahan melaju, lampunya berkedip memecah sunyi.

Di dalamnya, Aam duduk di tengah mobil ambulan, memeluk erat kenangan bersama keponakan yang kini telah pergi.

Meski hatinya hancur, Aam berusaha menyimpan sisa sukacitanya dalam kenangan indah tentang Rino, senyum hangatnya, suara ramahnya, dan perhatian yang selalu ia berikan kepada keluarga.

Kehilangan yang dirasakannya bukan sekadar duka, tapi juga rasa syukur pernah memiliki Rino dalam hidupnya.

Baca juga: Keluarga Korban Longsor Gunung Kuda Cirebon Dijamin Hidupnya, Pemprov Siapkan Logistik & Modal Usaha

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved