Longsor di Gunung Kuda Cirebon

Breaking News: Jumlah Korban Longsor Gunung Kuda Bertambah, Kapolda Jabar: 11 Orang Belum Ditemukan

Polda Jabar mengungkapkan bahwa jumlah korban longsor tambang galian C di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, kembali bertambah

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
LONGSOR GUNUNG KUDA - Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan buka suara soal insiden longsor tambang galian C di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kepolisian Daerah Jawa Barat (Polda Jabar) mengungkapkan bahwa jumlah korban longsor tambang galian C di kawasan Gunung Kuda, Kabupaten Cirebon, kembali bertambah. 


Hingga Sabtu (31/5/2025) siang, tercatat ada 11 orang yang masih belum ditemukan.


Kapolda Jabar, Irjen Pol Rudi Setiawan menyampaikan, hal tersebut saat meninjau langsung lokasi longsor di Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon.


“Dari informasi terbaru, ada 11 korban yang masih belum ditemukan."


"Ini berangkat dari laporan masyarakat yang menyampaikan bahwa anggota keluarganya belum kembali,” ujar Rudi kepada wartawan, Sabtu (31/5/2025).

Baca juga: Yaman, Saksi Mata Longsor Gunung Kuda Ungkap Detik-detik Kejadian: Persis Seperti Tsunami


Menurutnya, pencocokan data dan ciri-ciri korban terus dilakukan untuk mempercepat proses pencarian.


Untuk itu, posko informasi juga telah didirikan bagi warga yang hendak melaporkan kehilangan anggota keluarganya.


“Sudah kami data dan minta keterangan soal ciri-ciri korban untuk membantu identifikasi."


"Kami maksimalkan semua personel yang ada,” ucapnya. 


Ia menjelaskan, sebanyak 400 personel gabungan dari Polri, TNI, Basarnas, BPBD hingga relawan dikerahkan untuk menyisir area terdampak longsor.


Mereka dibagi dalam dua tim besar untuk menjangkau titik-titik rawan di kawasan Gunung Kuda.

LONGSOR DI CIREBON - Longsor terjadi di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) siang.
LONGSOR DI CIREBON - Longsor terjadi di kawasan Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Jumat (30/5/2025) siang. (Tribuncirebon.com/Eki Yulianto)


“Dari kemarin tim sudah bekerja mengevakuasi dan menyelamatkan para korban."


"Hari ini operasi berlanjut dengan pembagian dua tim,” jelas dia.


Meski demikian, medan yang curam dan kondisi tanah yang masih labil menjadi tantangan tersendiri dalam proses pencarian.


Kendati begitu, sejumlah alat berat tetap dikerahkan untuk mendukung evakuasi.


“Seluruh unsur gabungan bekerja secara terkoordinasi dalam upaya mencari korban yang diduga masih tertimbun,” katanya. 


Sementara itu, Komandan Kodim 0620/Kabupaten Cirebon, Letkol Inf M Yusron menuturkan, bahwa proses evakuasi terhadap para pekerja tambang yang menjadi korban longsor terus berlanjut.


“Pada pagi hari ini kita sudah merencanakan evakuasi korban bencana longsor para pekerja penambang Gunung Kuda."


"Tentunya kita sudah mempersiapkan rencana proses evakuasi, baik itu materiil, perlengkapan kerja terhadap enam truk yang masih tertimbun, ekskavator dan delapan orang yang masih tertimbun,” ujar Yusron.


Ia menambahkan, proses evakuasi dilakukan dengan memperhatikan faktor keselamatan, mengingat potensi longsor susulan masih tinggi.


“Sebelum melaksanakan pekerjaan tersebut, kita sudah berkoordinasi dengan ESDM, Basarnas dan stakeholder terkait untuk meninjau terlebih dahulu, sehingga pada saat kita bekerja, batasan-batasan titik rawan itu sudah kita mitigasi terlebih dahulu,” ucapnya. 

EVAKUASI TRUK - Petugas saat mengarahkan mobil derek yang menarik truk yang berhasil dievakuasi dalam longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025).
EVAKUASI TRUK - Petugas saat mengarahkan mobil derek yang menarik truk yang berhasil dievakuasi dalam longsor Gunung Kuda, Desa Cipanas, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (31/5/2025). (Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi)


Yusron mengatakan, pencarian difokuskan pada dua sektor utama, yakni sisi timur dan barat kawasan tambang, karena para korban diperkirakan tersebar di dua titik tersebut.


“Kita fokuskan di dua titik saja, dan kita juga mengantisipasi jangan sampai tim evakuasi terlalu maju ke lokasi rawan longsor seperti kemarin,” jelas dia.


Diketahui, longsor terjadi pada Jumat (30/5/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.


Hingga malam harinya, sebanyak 14 korban dinyatakan dalam kondisi meninggal dunia, sementara delapan lainnya masih dalam pencarian.


Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat sekaligus Kepala BPBD Jabar, Herman Suryatman menyatakan, duka cita atas musibah tersebut dan menetapkan status darurat bencana.


“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Kami menyampaikan duka cita mendalam atas musibah ini,” kata Herman di lokasi kejadian.


Menurut Herman, 12 orang mengalami luka ringan dan telah dipulangkan.


Sementara proses pencarian terhadap korban lainnya masih berlangsung.


“Kami sepakat untuk menetapkan status darurat bencana, karena bencana ini berdampak pada kehidupan dan penghidupan masyarakat sekitar Gunung Kuda,” ujarnya. 


Sebanyak 13 jenazah korban telah dievakuasi ke RSUD Arjawinangun, sementara satu korban lainnya sempat dirujuk ke RS Sumber Hurip untuk identifikasi lebih lanjut.


Aktivitas pertambangan di Gunung Kuda saat ini ditutup sementara hingga ada keputusan lebih lanjut dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved