Ngarit Award di Majalengka
5 Fakta Menarik Ngarit Award: Ajang Kontes Domba Unik Khas Majalengka Jelang Idul Adha 2025
5 Fakta Menarik Ngarit Award: Ajang Kontes Domba Unik Khas Majalengka Jelang Iduladha 2025. 5 Fakta Menarik Ngarit Award: Ajang Kontes Domba Unik Khas
Penulis: Adhim Mugni Mubaroq | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Kontributor Adim Mubaroq
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Tak hanya dikenal sebagai kampung domba, Kampung Kaputren di Desa Putridalem, Kecamatan Jatitujuh, Majalengka juga punya cara unik dalam mempromosikan hewan qurban jelang Iduladha 2025.
Lewat ajang Ngarit Award, para peternak domba di kampung ini menyulap lapangan desa menjadi catwalk penuh gaya—bukan untuk model manusia, tapi untuk domba-domba jantan terbaik mereka.
Ngarit Award bukan sekadar lomba, tapi juga cerminan semangat komunitas peternak lokal di tengah tantangan ekonomi dan cuaca. Dari catwalk domba hingga semangat emak-emak yang tak mau kalah, kontes ini membuktikan bahwa promosi kreatif bisa lahir dari kampung—dan membawa harapan besar untuk masa depan ekonomi warga.
Baca juga: Menakar Sosok Uilliam Barros Pereira, Striker Jebolan Al-Fahaheel SC Sebentar Lagi Wilujeng Sumping?
Digelar pada Minggu, 25 Mei 2025, berikut lima fakta menarik dari gelaran Ngarit Award tahun ini:
1. Emak-Emak Jadi Model Domba
Tahun ini, Ngarit Award tampil beda. Jika sebelumnya kontes hanya diikuti oleh bapak-bapak, kini 20 orang peserta dari emak-emak peternak turun langsung ke lapangan. Mereka tidak hanya membawa domba, tapi juga tampil menjadi model promosi hewan qurban dengan penuh percaya diri.
"Biasanya suami yang tampil, sekarang emak-emak juga bisa jualan,” kata Ketua Panitia, Amin Halimin.
Baca juga: UPDATE Harga Emas Antam Hari Ini di Kuningan dan Tasikmalaya Anjlok Tajam, 1 Gram Jadi Segini
2. Domba Berlenggak-Lenggok di Catwalk
Ajang ini bak fashion show versi ternak. Domba-domba jantan pilihan dipamerkan seperti ajang kecantikan, lengkap dengan pemiliknya yang menuntun sambil menawarkan langsung kepada calon pembeli.
Tentu bukan tugas mudah—beberapa emak-emak bahkan kewalahan mengarahkan dombanya agar bisa berjalan ‘anggun’. Domba dibawa ke atas panggung yang telah disediakan, kemudian Emak-emak mempromosikannya.
Baca juga: Sengketa Saham PT Carmella Gustavindo Bergejolak, Kakak di Cirebon Gugat Adik Kandung Sendiri
3. Penjualan Menurun, Tapi Promosi Jalan Terus
Meski Ngarit Award jadi ajang promosi, penjualan domba tahun ini menurun dibanding tahun lalu. Salah satu peserta, Rom, mengaku tahun lalu bisa menjual hingga 30 ekor domba, namun tahun ini baru 17 yang laku.
“Biasanya ramai, sekarang agak sepi. Mungkin karena ekonomi lesu atau musim hujan bikin cari rumput susah,” ujarnya.
Baca juga: Persib Bandung Resmi Jadi Tuan Rumah Piala Presiden 2025, Bakal Diikuti Tim Inggris dan Thailand
4. Dari Qurban hingga Aqiqah, Domba Lokal Siap Bersaing
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.