RS Pertamina Cirebon Buka Suara Soal Dugaan Pelecehan Oleh Perawat, Pelaku Tak Diperpanjang Kontrak
Manajemen RS Pertamina Cirebon akhirnya angkat bicara terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum perawat
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Manajemen RS Pertamina Cirebon akhirnya angkat bicara terkait dugaan kasus pelecehan seksual yang melibatkan oknum perawat berinisial DS (31) terhadap pasien perempuan penyandang disabilitas berusia 16 tahun.
Humas RS Pertamina Cirebon, Ruswadi, menyebut pihak rumah sakit menerima aduan dugaan pelecehan pada 29 April 2025 lalu, meski kejadian disebut-sebut terjadi pada Desember 2024.
"Ya, soal adanya dugaan pelecehan yang dilakukan oleh oknum perawat RS Pertamina Cirebon, memang ini kita ada aduan tanggal 29 April."
"Di mana, pada waktu itu ada tamu ke sini mengadukan, tapi kejadiannya bulan Desember 2024," ujar Ruswadi saat ditemui di ruangannya, Rabu (14/5/2025).
Baca juga: Pasien Disabilitas di Cirebon Diduga Dirudapaksa Perawat, Kuasa Hukum Minta RS Ikut Tanggung Jawab
Namun, kata Ruswadi, hingga kini pihak rumah sakit belum bisa mengambil kesimpulan karena minimnya bukti dan saksi.
"Bukti dan saksi sangat minim, jadi sampai sekarang juga karena kita ketiadaan bukti dan saksi, maka kita menyarankan keluarga akhirnya mengadukan ke pihak kepolisian."
"Karena kita kan, dari sisi bukti dan saksi enggak ada, kita bukan ahlinya," ucapnya.
Terkait status oknum perawat yang dilaporkan, Ruswadi menegaskan, bahwa kontrak kerja DS memang tidak diperpanjang sejak 30 April 2025 karena alasan kinerja.
Baca juga: Pascatragedi Amunisi Maut di Desa Sagara Garut, Warga Minta Lokasi Peledakan Ditutup Permanen
"Penilaian di 6 bulan sebelumnya, beliau kan masih karyawan kontrak itu kinerjanya kurang."
"Jadi satu bulan sebelumnya si karyawan ini sudah dipanggil, bahwa tidak akan diperpanjang."
"Artinya tidak ada hubungannya dengan kasus tersebut, memang murni karena kinerja," jelas dia.
Ia juga membenarkan telah dilakukan beberapa kali mediasi antara pihak korban dan rumah sakit, namun tidak membuahkan hasil.
"Kalau soal mediasi, memang sudah kita lakukan di beberapa kali pertemuan cuma tidak mencapai titik temu."
"Alasannya, korbannya merasa pelaku tidak merasa, saling bantah," katanya.
Ia menyampaikan, bahwa saat ini pihak rumah sakit mengikuti proses hukum yang sedang berjalan.
"Langkah rumah sakit, ya kita mengikuti proses jalur hukum dan ini sedang berlangsung, sedang pemeriksaan saksi-saksi, termasuk saya juga adalah saksi dan hari ini pukul 13.00 WIB mau di-BAP," ujarnya.
Sebelumnya, Kapolres Cirebon Kota, AKBP Eko Iskandar, membenarkan pihaknya tengah mengusut laporan dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan ibu korban pada 5 Mei 2025 lalu.
“Ya benar, kami saat ini tengah mengusut kasus dugaan pelecehan terhadap seorang anak berusia 16 tahun yang terjadi di salah satu rumah sakit di wilayah Cirebon, dengan terlapor dalam kasus ini adalah oknum perawat berinisial DS (31),” ujar AKBP Eko Iskandar, Sabtu (10/5/2025).
Ia menambahkan, korban dirawat di ruang isolasi rumah sakit tersebut pada 20 hingga 26 Desember 2024.
Selama periode itu, korban diduga mengalami perlakuan tidak pantas sebanyak tiga kali.
Ibu korban, NH (38), mengaku mengetahui kejadian tersebut setelah sang anak bercerita pada akhir April 2025.
“Anak saya cerita, ‘Ma, itu dokter yang di rumah sakit pernah masukin anunya ke saya.’ Saya tanya, ‘Dokter yang mana?’ Ternyata itu perawat,” ucap NH saat ditemui di Mapolres Cirebon Kota.
Ia mengaku sempat mengikuti mediasi dengan pihak rumah sakit, namun tidak ada penyelesaian.
NH berharap kasus ini segera diproses hukum.
“Harapannya minta keadilan anak saya aja, kasihan, traumanya seumur hidup. Anak saya suka teriak-teriak sendiri, ngelamun sendiri,” jelas dia.
Saat ini, Unit Reskrim Polres Cirebon Kota masih melakukan penyelidikan lebih lanjut dan telah memeriksa sebelas orang saksi, termasuk pihak rumah sakit, keluarga korban dan rekan kerja terlapor.
Teman Dengar JKN: Suara Harapan Dari Mereka yang Hidup Dalam Sunyi |
![]() |
---|
Update Kasus Pelecehan Oleh Pria Tua di Bandung Barat, Polisi: Ada 4 Korban Anak di Bawah Umur |
![]() |
---|
Berawal Dari Minta Dipijit, Oknum Pimpinan Ponpes di Purwakarta Cabuli Santriwatinya |
![]() |
---|
Lakukan Pelecehan Terhadap Anak di Bawah Umur, Pria Tua di KBB Diamankan, Korban Diduga Ada 8 Orang |
![]() |
---|
Oknum Pengajar di Ponpes Cihaurbeuti Ciamis Lecehkan Santrinya, Pelaku Janji Akan Menikahi Korban |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.