Polisi Sebut Kasus Guru Palsu Tipu 6 Murid di Cirebon Mirip Kasus di Luar Jabar, Pelaku Diburu

Aksi penipuan berkedok guru baru terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Pelayangan, Kabupaten Cirebon

Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
KASUS PENIPUAN - Kapolsek Gebang Polresta Cirebon, AKP Wawan Hermawan buka suara soal kasus penipuan di sekolah 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Aksi penipuan berkedok guru baru terjadi di Madrasah Ibtidaiyah Nahdlatul Ulama (MI NU) Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon.


Seorang pria mengaku sebagai guru dan memperdaya enam murid, terutama siswi, pada 23 April 2025 lalu.


Kapolsek Gebang Polresta Cirebon, AKP Wawan Hermawan, mengungkapkan pihaknya telah melakukan penyelidikan dan meminta pihak sekolah meningkatkan pengamanan.


Pernyataan itu ia sampaikan usai menggelar kegiatan Jumat Curhat di MI NU Pelayangan, Jumat (2/5/2025).


"Ya, terkait dengan adanya kejadian di tanggal 23 April 2025, kami (Polsek Gebang) sarankan kepada kepala sekolah dan guru-guru untuk adanya piket guru dalam setiap harinya," ujar Wawan.

Baca juga: Puluhan Pemuda Demo Tuntut Kepala Dispora Kota Cirebon Dicopot, Bakar Keranda Bertuliskan Dispora


Menurutnya, guru piket harus bertanggung jawab terhadap pengawasan keamanan dan kebersihan lingkungan sekolah.


Ia juga menyarankan sekolah segera memasang CCTV untuk memantau aktivitas orang asing yang masuk.


"Jadi ketika ada orang asing yang masuk kerja sekolah jadi akan diketahui siapa orang-orang yang dimaksud untuk pengawasannya," ucapnya.


Tak hanya itu, ia juga mengimbau kepada para orang tua, khususnya yang memiliki anak perempuan, agar tidak memakaikan perhiasan emas kepada anak saat ke sekolah.


"Karena ini akan sangat rawan dari kejahatan, akan dijadikan target oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk menguasai benda atau perhiasan berharga," jelas dia.


Wawan menyebut, pelaku hanya satu orang berdasarkan keterangan saksi-saksi. 


Pihaknya menduga kasus ini memiliki kemiripan dengan kejadian serupa di luar wilayah Jawa Barat.


"Mudah-mudahan, kami segera mengembangkan penyelidikan ke tempat lain, kita koordinasi dengan Polda Jateng. Mudah-mudahan ini segera terungkap," katanya.


Sayangnya, sekolah tidak memiliki rekaman CCTV sehingga polisi hanya mengandalkan keterangan dari guru dan orang tua murid yang melihat pelaku saat kejadian.


"Orang tua murid sendiri tidak bisa berbuat apa-apa, hanya bisa melihat saja," ujarnya.

Baca juga: Polsek Kandanghaur Amankan 6 Remaja Beseragam Sekolah yang Diduga Mabuk, Kondisinya Lemas


Hingga saat ini, polisi belum bisa memastikan asal pelaku yang diketahui berjenis kelamin laki-laki. 


"Apakah ini dari Cirebon atau dari luar Cirebon, kami belum bisa memastikan," ucap Wawan.


Sebelumnya, aksi penipuan bermodus guru baru terjadi di lingkungan sekolah Madrasah Ibtidaiyah (MI) NU Pelayangan, Desa Pelayangan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Cirebon


Enam murid kelas 3 menjadi korban setelah perhiasan emas yang mereka kenakan dibawa kabur oleh pria tak dikenal pada Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 09.10 WIB.


Kejadian tersebut berlangsung hanya dalam waktu 10 menit saat jam istirahat sekolah. 


Pelaku berpura-pura menjadi guru baru yang diutus oleh kepala sekolah untuk melakukan razia perhiasan.


"Ya, soal peristiwa penipuan berkedok guru baru di sekolah kami (MI NU Pelayangan) terjadi pada hari Rabu sekitar pukul 09.10 WIB sampai dengan 09.20 WIB."


"Aksi itu dengan modus sebagai guru baru dengan instruksi dari kepala sekolah bahwa akan melaksanakan razia berupa perhiasan," ujar Ahmad Yanuar Sani, seorang guru PJOK sekaligus operator sekolah, saat diwawancarai media, Jumat (2/5/2025).


Ahmad menjelaskan, pelaku menyasar murid yang berada di luar kelas saat istirahat dan meminta mereka masuk ke dalam. 


Tanpa banyak bicara, pelaku langsung mengambil perhiasan emas dari tubuh murid.


"Dia lanjut eksekusinya, jadi tanpa basa-basinya itu langsung copotin perhiasan yang digunakan oleh enam murid yang jadi korban," ucapnya.


Saat kejadian, guru-guru tengah berada di ruang guru yang menghadap ke utara. 


Sementara, kelas tempat kejadian berada di sisi belakang, membuat pengawasan tidak maksimal.


"Kita para gurunya sedang di ruang guru. TKP kelasnya membelakangi kantor, jadi luput dari pengawasan kami," jelas dia. 


Ia menambahkan, seorang wali murid sempat melihat pelaku namun tidak merasa curiga karena pelaku mengaku sebagai guru baru yang hendak melakukan razia.


"Pas pelaku masuk kelas bilang bahwa dia guru baru yang ditugaskan kepala sekolah untuk merazia perhiasan, mereka percaya aja, terus masuk, eksekusi, setelah itu keluar, udah selesai kabur," katanya.


Menurut Satgas Desa Pelayangan, Daroji, pelaku sempat terekam warga mengenakan jaket hijau dan melarikan diri melalui gang kecil di belakang balai desa.


“Dia minta anak-anak melepas emas yang mereka pakai."


"Setelah itu pelaku langsung kabur lewat jalan sempit di belakang balai desa,” ujar Daroji.


Enam murid yang menjadi korban diketahui merupakan anak-anak dari keluarga nelayan.


Salah satunya bahkan cucu dari seorang pengusaha kerang di desa tersebut.


Pihak sekolah mengaku telah berulang kali mengingatkan murid untuk tidak mengenakan perhiasan ke sekolah.


Sebagai langkah pencegahan, pihak sekolah akan segera memasang kamera pengawas (CCTV).


"Kami telah berkoordinasi dengan kepala sekolah dan guru lainnya."


"Tindakan pencegahan yang bisa kami lakukan adalah pengadaan CCTV, yang rencananya akan dipasang tiga unit," ucap Ahmad.


Kapolsek Gebang Polresta Cirebon, AKP Wawan Hermawan, membenarkan peristiwa tersebut dan menyatakan tengah melakukan penyelidikan.


“Ya, benar kejadiannya. Korban sudah melapor dan saat ini masih dalam penyelidikan,” jelas Wawan, saat dikonfirmasi.


Peristiwa ini sempat viral di media sosial setelah diunggah akun Instagram @Pojokmertasara.


Dalam video tersebut, tampak sejumlah murid perempuan menangis histeris di ruang guru setelah menyadari perhiasan mereka hilang.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved