Khutbah Idulfitri

Teks Khutbah Idulfitri, Hidup Harmonis dan Saling Memaafkan

Berikut contoh naskah Idulfitri dengan judul Hidup Harmonis dan Saling Memaafkan.

Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Pelaksanaan Salat Idul Adha di Alun-alun Indramayu, Minggu (10/7/2022). 

Ramadan tahun ini sebetulnya umat Islam, masih diselimuti banyak cobaan dan ujian, baik secara regional, nasional, maupun internasional. Di tingkat internasional masih terjadi peperangan, khususnya yang menimpa saudara kita di Palestina. Di tingkat nasional masih terjadi kemelut politik pasca Pemilu. Begitu pula di tingkat regional, banyak saudara kita tertimpa musibah banjir, longsor dan gempa bumi.

Kemungkinannya, banyak saudara saudara kita yang tidak merasakan suasana perayaan Idul Fitri tahun ini selayaknya kita di sini. Maka bersyukurlah kepada Allah SWT atas segala nikmat yang diberikan kepada kita, sehingga kita dapat merayakan Idul Fitri seperti sekarang ini. Firman Allah SWT

 لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ (إبراهيم - 7)

Artinya: jika kalian bersyukur maka akan aku tambahkan nikmat buat kalian. Dan jika kalian ingkar maka sesungguhnya siksaku amat pedih.

Kaum muslimin dan muslimat yang berbahagia!

Hari ini kita merayakan idul Fitri dengan gembira dan suka cita. Kita pantas merayakannya sebab selama bulan Ramadah kita telah beribadah, menjalankan puasa, mengkhatamkan Al-Qur'an, melaksanakan qiyamullail, bersedekah, dll.

Semua ibadah itu kita lakukan sebagai cara untuk meraih kebahagian hidup. Yaitu hidup bahagia karena merasa dekat dengan Allah SWT. Allah SWT berfirman:

{ قُلْ بِفَضْلِ اللَّهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا هُوَ خَيْرٌ مِمَّا يَجْمَعُونَ} 

Artinya: Katakanlah (hai, Muhammad!) dengan anugerah Allah dan rahmat-Nya maka bergembiralah! Ia lebih baik dari apa yang kamu kumpulkan. (QS Yunus: 58)

Rasulullah Saw menggambarkan kegembiraan orang yang beribadah di bulan puasa dengan sabdanya yang berbunyi:

لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا ؛ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ بِفِطْرِهِ ؛ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ” . (متفق عليه).

Artinya: orang yang berpuasa mendapatkan dua kebahagiaan sekaligus: yaitu: pada waktu berbuka puasa maka dia bergembira. Ketika dia berjumpa dengan Tuhannya maka dia bahagia karena mendapatkan pahala puasanya.

Beliau, nabi kita Muhammad Saw membolehkan ummatnya untuk merayakan Idul Fitri dengan suka cita. Disebutkan dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا ، قَالَتْ: دَخَلَ أَبُو بَكْرٍ وَعِنْدِي جَارِيَتَانِ مِنْ جَوَارِي الْأَنْصَارِ تُغَنِّيَانِ بِمَا تَقَاوَلَتْ الْأَنْصَارُ يَوْمَ بُعَاثَ، قَالَتْ: وَلَيْسَتَا بِمُغَنِّيَتَيْنِ، فَقَالَ أَبُو بَكْرٍ: أَمَزَامِيرُ الشَّيْطَانِ فِي بَيْتِ رَسُولِ اللَّهِ ﷺ وَذَلِكَ فِي يَوْمِ عِيدٍ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ:” يَا أَبَا بَكْرٍ إِنَّ لِكُلِّ قَوْمٍ عِيدًا وَهَذَا عِيدُنَا” . (متفق عليه).

Dari ‘Aisyah berkata, “Abu Bakar masuk menemui aku saat itu di sisiku ada dua orang budak tetangga Kaum Anshar yang sedang bersenandung, yang mengingatkan kepada peristiwa pembantaian kaum Anshar pada perang Bu’ats.” ‘Aisyah melanjutkan kisahnya, “Kedua sahaya tersebut tidaklah begitu pandai dalam bersenandung. Maka Abu Bakar pun berkata, “Seruling-seruling setan (kalian perdengarkan) di kediaman Rasulullah ﷺ!” Peristiwa itu terjadi pada Hari Raya ‘Ied. Maka bersabdalah Rasulullah ﷺ, “Wahai Abu Bakar, sesungguhnya setiap kaum memiliki hari raya, dan sekarang ini adalah hari raya kita.”

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved