PLTU Cirebon Power Siap Pensiun Dini, Tapi Masih Tunggu 'Suntikan Dana'

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Rencana pensiun dini Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) unit 1 Cirebon Power masih dalam proses.

Pembangkit berkapasitas 660 MW ini ditargetkan berhenti beroperasi pada 2035, tujuh tahun lebih cepat dari rencana awal pada 2042, sebagai bagian dari transisi energi pemerintah.

Wakil Direktur Utama Cirebon Power, Joseph Pangalila mengungkapkan, bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta PT PLN (Persero) terkait rencana tersebut.

"Saat ini prosesnya masih terus berjalan dan kami masih berkomunikasi dengan Kementerian ESDM dan PLN," ujar Joseph melalui keterangannya, Selasa (18/3/2025).

Joseph menegaskan, bahwa sejak awal, Cirebon Power telah berinisiatif dan menyiapkan proses transisi menuju energi yang lebih ramah lingkungan.

"Sejak awal, memang kami yang berinisiatif dan telah menyiapkan proses transisinya."

"Sekarang kami siap untuk mengikuti proses dan tahapan selanjutnya, sesuai dengan yang ditentukan oleh pemerintah," ucapnya.

Sementara itu, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan bahwa pemerintah tetap berkomitmen untuk memensiunkan seluruh PLTU berbahan bakar batu bara.

Namun, menurutnya, langkah ini membutuhkan dana besar agar tidak membebani negara, PLN, maupun masyarakat.

"Kita siap memensiunkan dini PLTU dengan dua syarat."

"Pertama, ada yang membiayai. Kedua, secara ekonomi tidak membebankan negara, tidak terlalu membebankan PLN, tidak membebankan rakyat," ujar Bahlil.

Kementerian ESDM pun mengapresiasi inisiatif Cirebon Power dalam menghadirkan skema pembiayaan untuk mendukung penghentian operasional pembangkit ini.

Saat ini, Cirebon Power masih menunggu kejelasan pendanaan untuk merealisasikan target pensiun dini tersebut.

Baca juga: Warga Klaim Tanah di Area PLTU Cirebon, Cirebon Power Pastikan Itu Lahan Milik Negara