Harga Minyakita di Pasar Cigasong Majalengka Lebih Mahal Dibanding Banderolnya, Ini Alasannya

Ini alasan penjual di Pasar Sindangkasih menjual MinyaKita di atas harga eceran tertinggi.

Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Ahmad Imam Baehaqi
DI ATAS HET - Banderol harga Rp 15700 yang tertera pada kemasan MinyaKita yang dijual di kios milik Agus Kumis di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Senin (17/3/2025). Ia menjual MinyaKita di atas HET yakni Rp 17 ribu sampai 18 ribu. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi

TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Harga MinyaKita di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, tampaknya lebih mahal dibanding banderolnya.

Pedagang di Pasar Sindangkasih, Agus Kumis, mengatakan, biasa menjual MinyaKita kemasan botol seharga Rp 17 ribu - Rp 18 ribu per liternya.

Padahal, menurut dia, harga MinyaKita kemasan botol satu liter yang tertera pada banderolnya ialah Rp 15.700, sehingga harga yang biasa diberikan ke pembeli lebih mahal.

"Selama ini, enggak ada yang protes, pembeli tetap membayar meski lebih mahal dibanding harga yang tertera di banderolnya," ujar Agus Kumis saat ditemui di Pasar Sindangkasih, Kecamatan Cigasong, Kabupaten Majalengka, Senin (17/3/2025).

Ia mengatakan, harga tinggi juga telah diterapkan dari tingkat distributornya, yakni Rp 203 ribu untuk satu dus MinyaKita yang berisi 12 botol kemasan satu liter.

Karenanya, pihaknya pun menjual satu dus MinyaKita seharga Rp 207 ribu, sedangkan harga ecerannya Rp 17 ribu - Rp 18 ribu per botol kemasan satu liter.

"Kami mengambil untung sedikit, hanya seribu rupiah per botol, karena kalau dihitung harga eceran MinyaKita dari tingkat distributor sudah Rp 16 ribu - Rp 17 ribu," kata Agus Kumis.

Sementara pedagang lainnya, Irmayanti, menyampaikan, harga MinyaKita di tingkat distributor naik Rp 3 ribu per dusnya sejak awal Ramadan, dan bertahan hingga kini.

Ia mengakui, sebelum Ramadan harga MinyaKita di tingkat distributor mencapai Rp 200 ribu per dus, dan naik menjadi Rp 203 ribu perdus pada awal bulan puasa.

Pihaknya pun seperti tidak memiliki pilihan lain untuk menaikkan harga jual MinyaKita meski harga sebelumnya pun relatif lebih mahal dibanding banderolnya.

"Dari segi penjualan saat Ramadan hingga Lebaran, MinyaKita juga cenderung tidak ada peningkatan, tetapi harganya ada kenaikan seperti komoditas lainnya," ujar Irmayanti.

Baca juga: Meski Diterpa Isu Miring, Penjualan MinyaKita di Pasar Cigasong Majalengka Relatif Stabil

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved