Buntut Aksi Dedi Mulyadi, Ratusan Buruh Galian Tambang Gelar Unjuk Rasa di Depan Gedung DPRD Subang

Buntut aksi Dedi Mulyadi menutup galian tambang diduga ilegal di kawasan Subang Selatan, ratusan buruh galian menggelar aksi unjuk rasa

Tribun Jabar/Ahya Nurdin
Aksi Ratusan Buruh Tambang didepan Gerbang DPRD Subang 

Laporan Kontributor Tribunjabar.id, Subang, Ahya Nurdin 


TRIBUNCIREBON.COM, SUBANG- Buntut aksi Dedi Mulyadi menutup galian tambang diduga ilegal di kawasan Subang Selatan, hingga berimbas ke sejumlah galian tambang lainnya di Kabupaten Subang, telah membuat ribuan buruh tambang kehilangan mata pencaharian sejak 15 Januari  2025 lalu.

Akibat aksi Dedi Mulyadi tersebut, ratusan buruh galian menggelar aksi unjuk rasa ke Gedung DPRD Subang, Jumat(24/1/2025) untuk mengadukan nasibnya tak memiliki mata pencaharian akibat galian  tambang ditutup sepihak oleh APH setelah di viralkan oleh Dedi Mulyadi.


Para buruh galian tambang baik sopir, kernek maupun yang bekerja di areal tambang tak memiliki penghasilan sudah seminggu lebih akibat tak beroperasinya GalianTambang di seluruh wilayah Kabupaten Subang.

Baca juga: Tambang Emas Ilegal di Kutawaringin Beroperasi Sejak 1974, Teguran dan Penangkapan Tak Buat Jera


Aksi buruh galian tambang tersebut datang ke kawasan Alun-alun dengan menggunakan ratusan armada Dum truck yang datang dari berbagai wilayah di Kabupaten Subang.


Andi Lukman Hakim, koordinator aksi dalam orasinya mengaku sangat menyayangkan aksi Dedi Mulyadi demi sebuah konten akhirnya berdampak pada para buruh tambang yang tidak memiliki penghasilan.


"Aksi Dedi Mulyadi ini telah menyengsarakan rakyat khususnya para buruh yang bekerja di galian tambang, harus kehilangan pekerjaan dan menganggur sehingga tak punya penghasilan," tegas Andi dalam orasinya di depan gedung DPRD Subang


Dalam aksi demo tersebut, para pendemo yang mayoritas buruh tambang tersebut juga mencaci maki habis habisan aksi Dedi Mulyadi yang telah membuat buruh kehilangan pekerjaan, hanya demi konten.


"Dedi Mulyadi harus memikirkan nasib para buruh tambang seperti sopir angkutan material tambang, akibat aksinya tak bisa bekerja dan tak mempunyai penghasilan,"ucapnya.


Aksi para buruh galian tambang tersebut, akhirnya diterima beraudiensi dengan Ketua DPRD Subang.

 Dalam Audiensi nya perwakilan pendemo meminta pihak DPRD memfasilitasi agar galian tambang bisa dibuka kembali, sehingga para buruh tambang bisa kembali bekerja setelah 10 hari nganggur.


" Apa alasan APH tutup semua galian tambang termasuk yang memiliki izin hanya gara-gara konten Dedi Mulyadi," tandasnya.


Kami minta besok seluruh galian tambang di Subang bisa beroperasi kembali, selain merugikan para buruh tak bisa bekerja dan memperoleh penghasilan.


"Kami akan terus demo jika galian tambang terus ditutup, dan kami aka memarkirkan seluruh armada di kawasan Subang kota seperti Alun-alun sampai galian kembali di buka," ucapnya.


Sementara itu, Ketua DPRD Subang, Victor Wirabuana berjanji akan memfasilitasi para pendemo agar bisa bekerja kembali di galian tambang.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jabar
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved