Macan Tutul Serang Hewan Ternak Warga di Cikondang Kuningan, Kades Angkat Bicara
Macan tutul kembari meneror warga di perbatasan Kecamatan Subang dan Hantara, Kuningan.
Penulis: Ahmad Ripai | Editor: taufik ismail
Laporan Kontributor Kuningan, Ahmad Ripai
TRIBUNCIREBON.COM, KUNINGAN - Kemunculan macan tutul hingga berhasil direkam warga dan videonya viral sontak menjadi perhatian tokoh masyarakat sekitar hutan perbatasan Kecamatan Hantara dan Kecamatan Subang.
Lia Nuryanah Kepala Desa Cikondang, Kecamatan Hantara menduga kemunculan kucing besar itu akibat rusaknya lingkungan hutan sekitar.
Hal itu dibuktikan dengan alih fungsi lahan hutan dengan penanaman jenis pohon komersil.
"Ya, kami menduga akibat alih fungsi lahan hutan di sekitar perbatasan Kecamatan Subang dan Hantara, dengan menanam pohon kopi ini jelas merusak habitat satwa sekitar," kata Lia mengawali perbincangan dengan Tribun, Kamis (7/8/2025).
Pembuktian kerusakan lahan hutan akibat adanya penanaman pohon komersil.
"Dari segi lahan bisa dilihat dari titik pohon kopi itu sangat bersih. Tanpa ada pohon endemik yang menjadi tempat habitat hewan sekitar," katanya.
Hutan Subang di wilayah Kuningan selatan rusak hingga menimbulkan krisis air dan menjadi ancaman warga akibat sejumlah hewan buas turun ke permukiman.
Hal itu muncul setelah sebelumnya terjadi perubahan hutan lindung, yang kini ditanam pohon kopi oleh sejumlah warga luar daerah setempat.
Bupati Kuningan H Dian Rachmat Yanuar yang memimpin rapat dengar pendapat mengenai Hutan Subang langsung bergegas hingga menyerukan Staf Ahli Bupati Kuningan menjadi koordinator penanganan sosial lingkungan hutan sekitar.
"Dalam waktu secepatnya, kami akan bentuk kajian lingkungan dan tindakan cepat. Sebab, ancaman terhadap warga sudah banyak dirasakan. Seperti krisis air sebagai pemenuhan kebutuhan hidup dan hewan buas yang turun ke permukiman warga," kata Bupati Kuningan saat memberikan keterangan dalam audensi di ruang rapat kantor bupati, Rabu (6/8/2025).
Ancaman hewan buas, seperti macan tutul dan satwa lainnya, kata Bupati, akan dilakukan pencegahan segera.
"Untuk ancaman hewan buas atau macan yang pernah menyerang hewan ternak warga, kami meminta warga untuk selalu waspada dalam beraktivitas," katanya.
Bentuk lain pencegahan dalam penyelematan hutan lindung, Bupati menjelaskan agar lembaga pemerintah lainnya seperti Perhutani bisa memberikan solusi bagi kenyamanan masyarakat sekitar.
Terlepas dengan ancaman kerusakan hutan yang berlangsung, Bupati juga menyerukan warga Kuningan selatan untuk waspada pada perubahan cuaca.
"Ya, tadi kami mengetahui bahwa daerah Kuningan selatan ini rawan bencana longsor, karena ada lempeng bebatuan yang kurang menyerap air saat terjadi hujan," katanya.
Baca juga: Hutan Subang di Kuningan Rusak, Muncul Ancaman Macan Tutul Hingga Krisis Air
Seorang Remaja Jadi Korban Pengeroyokan dan Penusukan di Pagaden Subang, 4 Pelaku Diringkus |
![]() |
---|
APBD Kuningan Sedang Sakit, Politisi Fraksi PKS Minta RSUD Linggajati Segera Dikelola Pemprov Jabar |
![]() |
---|
Kolaborasi Penyelengara Pemerintah Kuningan Tanam Jagung di 509 Hektare Lahan |
![]() |
---|
Hutan Subang di Kuningan Rusak, Muncul Ancaman Macan Tutul Hingga Krisis Air |
![]() |
---|
Update Dugaan Keracunan Massal SMPN 1 Cilimus Usai Santap MBG, Bupati: Kami Segera Bentuk Tim Satgas |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.