Banjir Rob di Indramayu

Begini Kondisi Pelajar di Pesisir Eretan Indramayu, Harus Terjang Banjir Rob Untuk Pergi ke Sekolah

Kondisi banjir rob di pesisir Eretan di Kecamatan Kandanghaur, Indramayu sungguh memprihantikan.

Tribuncirebon.com/Handhika Rahman
Siswa saat menerjang banjir rob di pesisir Eretan Indramayu ketika berangkat sekolah, Senin (13/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman

TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Kondisi banjir rob di pesisir Eretan di Kecamatan Kandanghaur, Indramayu sungguh memprihantikan.

Selain mengganggu aktivitas warga, banjir rob juga memaksa siswa-siswi menerjang banjir untuk dapat pergi ke sekolah.

Senin (13/1/2025) pagi, anak-anak berjalan kaki menyusuri banjir rob yang menggenangi pemukiman.

Mereka pergi ke sekolah dengan memakai sendal atau tidak bisa memakai sepatu layaknya anak-anak sekolah pada umumnya.

“Itu di SDN 1 Eretan Wetan,” ujar salah seorang warga, Idham saat merekam momen tersebut.

Baca juga: Ternyata Ini Salah Satu Biang Kerok Banjir Rob yang Terus Melanda Pesisir Eretan Indramayu

Selain pemukiman, sekolah tempat belajar mereka juga terendam banjir. 

Kondisi itu turut dialami oleh siswa-siswi di desa lain yang berada di Pesisir Eretan.

Seperti di SDN 4 Kertawinangun, tampak ruang kelas siswa-siswi terendam oleh banjir. Mereka pun terpaksa belajar di tengah kepungan banjir.

Warga lainnya, Try Utomo mengatakan, fenomena kepungan banjir rob di wilayah pesisir Eretan memang sudah menjadi pemandangan sehari-hari.

Banjir rob datang setiap hari. Sore hari surut, kemudian dini hari banjir kembali datang.

Warga pun sempat melakukan aksi dengan membentangkan spanduk dari kertas bertulis tangan sebagai ungkapan hati kondisi desa tempat tinggalnya.

Kondisi banjir rob di Pesisir Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu
Kondisi banjir rob di Pesisir Eretan, Kecamatan Kandanghaur, Indramayu (Tribuncirebon.com/Handhika Rahman)

Spanduk itu dibentangkan warga di tengah kepungan banjir rob yang merendam pemukiman warga.

Di antaranya bertulis ‘Kami Menolak Tenggelam!!!’, ‘Banjir Rob Sudah Puluhan Tahun’, ‘Kami Ingin Hidup Sehat!!!’, ‘Banjir Rob Mengancam Hidup Kami’, dan pesan-pesan lainnya.

“Kami mendorong transparansi dana desa dan kenapa kondisi banjir tidak menjadi prioritas Pemdes,” ujar dia.

Sumber: Tribun Cirebon
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved