Banjir di Leuweunghapit Majalengka

Soroti Banjir di Leuweunghapit, Wakil Ketua DPRD Majalengka Minta Pemda hingga BBWS Segera Bertindak

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, Juhana Zulfan, menyoroti banjir yang kini merendam Desa Leuweunghapit

Istimewa
Kondisi banjir yang merendam Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Selasa (7/1/2025) 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi


TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Wakil Ketua DPRD Kabupaten Majalengka, Juhana Zulfan, menyoroti banjir yang kini merendam Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka.


Pasalnya, Desa Leuweunghapit menjadi wilayah langganan banjir saat musim hujan, bahkan dalam kurun beberapa tahun terakhir hampir terjadi setiap tahunnya.


Karenanya, menurut dia, Pemkab Majalengka dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cimanuk - Cisanggarung harus segera bertindak untuk mengatasi banjir di wilayah Desa Leuweunghapit.

Baca juga: Breaking News: Banjir Rendam Desa Leuweunghapit Majalengka, BPBD: Masih Pendataan


"Bencana banjir ini selalu berulang, sehingga sudah seharusnya menjadi perhatian serius dan prioritas pemda, BWWS, maupun unsur terkait lainnya," kata Juhana Zulfan saat ditemui di DPRD Kabupaten Majalengka, Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (7/1/2025).


Ia mengatakan, terdapat sejumlah faktor penyebab banjir tersebut, di antaranya, kondisi sungai yang mengalami pendangkalan sehingga tidak mampu menampung debit air hujan.


Terlebih, Desa Leuweunghapit menjadj daerah aliran sungai (DAS) dari tiga sungai sekaligus, yakni sungai Cikamangi, Sungai Bunton, dan Sungai Ciranggon.


Selain itu, faktor lainnya ialah indikasi bendung sungai yang berada di perbatasan Desa Ampel, dan menjadi pertemuan antara sungai Cikamangi dengan sungai Danaraja mengalami kebuntuan.

Baca juga: Antisipasi Wabah PMK, Dokter Hewan di Indramayu Geber Vaksinasi Sapi

Sejumlah warga berjalan kaki menerjang banjir di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Selasa (7/1/2025)
Sejumlah warga berjalan kaki menerjang banjir di Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Selasa (7/1/2025) (Istimewa)


"Drainase di pinggir-pinggir jalan juga banyak yang tertutup, sehingga menyebabkan air hujan tidak dapat mengalir langsung ke sungai, dan akhirnya meluap ke permukiman warga," ujar Juhana Zulfan.


Karenanya, pihaknya mendorong Pemkab Majalengka dan BBWS segere normalisasi saluran Sungai Cikamangi, Sungai Bunton dan Sungai Ciranggon secara parsial maupun keseluruhan.


Ia menyampaikan, normalisasi itu selain untuk menampung debit air juga menjadi embung sebagai penyimpanan atau tandon air pada musim kemarau.


"Langkah ini juga sekaligus untuk mengatasi bencana kekeringan, karena Desa Leuweunghapit kerap dilanda banjir saat musim hujan, dan kekeringan ketika musim kemarau," kata Juhana Zulfan.

Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved