Banjir di Leuweunghapit Majalengka
Desa Leuweunghapit Majalengka Kembali Diterjang Banjir, Ini Harapan Kepala Desa
Di tahun 2020 saja sudah 8 kali pihaknya mencatat banjir melanda pemukiman dan area pesawahan di desa tersebut.
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA- Kepala Desa Leuweunghapit, Kecamatan Ligung, Kabupaten Majalengka, Didi Suryadi berharap banjir yang terus melanda desanya segera berakhir.
Pasalnya, di tahun 2020 saja sudah 8 kali pihaknya mencatat banjir melanda pemukiman dan area pesawahan di desa tersebut.
Oleh karena itu, Didi berharap faktor yang menjadi sebab seringnya banjir segera ditangani.

Salah satunya, perlunya normalisasi di sungai Cikamangi yang melintasi desa Leuweunghapit tersebut.
"Kami terus memohon agar dinas terkait yang dalam hal ini BBWS untuk melakukan normalisasi beberapa sungai dan perbaikan tambak limoas atau bendungan yang ada di Desa Ampel," ujar Didi, Sabtu (7/3/2020).
Selain normalisasi, lanjut Didi, pihaknya juga menginginkan dibangunnya Tembok Penahan Tanah (TPT) sepanjang 1.000 meter sepanjang sungai Cikamangi.
Sebab, Sungai Cikamangi saat ini sudah tidak dapat menampung debit air terutama saat hujan deras terjadi.
"Ada beberapa sungai yang semuanya bermuara di bendungan Desa Ampel, seperti sungai Cijaraka, Cikamangi dan Cidenok. Kalau semua sungai itu dilanda hujan besar, otomatis semuanya bermuara ke bendungan Desa Ampel lalu meluap ke sungai Cikamangi di Desa Leuweunghapit tersebut," ucapnya.
Sementara itu, Didi selaku Kepala Desa selalu mengimbau kepada warga khususnya yang rumahnya berada di pinggiran sungai agar selalu waspada jika terjadi hujan besar.
Segera selamatkan barang berharga dan dokumen-dokumen penting lainnya.
"Khususnya yang berada di pinggir sungai nih, selalu kena banjir. Mereka bahkan suka tidak tidur jika hujan terjadi malam hari. Selalu waspada dan segera selamatkan diri," kata Didi.