Ada 1.687 Kasus DBD di Cirebon, 6 Korban Meninggal, Dinkes: Jangan Tunggu Nyamuk Berkembang Biak
Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon mengalami lonjakan signifikan
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Cirebon mengalami lonjakan signifikan sepanjang Januari hingga November 2024.
Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cirebon, tercatat 1.687 kasus dengan enam korban meninggal dunia.
"Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu, yang hanya mencatat 728 kasus dengan lima orang meninggal dunia," ujar Kepala Dinkes Kabupaten Cirebon, dr. Neneng Hasanah, saat dikonfirmasi media, Rabu (4/12/2024).
Baca juga: Ada 6 Kasus Kematian Akibat DBD di Cimahi, Dinkes Minta Warga Begini saat Musim Hujan
Meskipun jumlah kasus pada November 2024 tercatat hanya 70, menunjukkan tren penurunan dibandingkan bulan-bulan sebelumnya, Neneng menekankan bahwa lonjakan kumulatif sepanjang tahun ini tetap menjadi perhatian serius.
“Sebagian besar pasien berhasil sembuh setelah mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan dan rumah sakit."
"Namun, peningkatan jumlah kasus memerlukan penanganan yang lebih komprehensif dari semua pihak,” ucapnya.
Dinkes Kabupaten Cirebon mendorong masyarakat untuk aktif melakukan pencegahan, salah satunya melalui program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dan penerapan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Baca juga: Rekapitulasi Pilkada Majalengka 2024 Selesai, Eman-Dena Raih Suara Terbanyak, Unggul di 25 Kecamatan
"Nyamuk Aedes aegypti, penyebab DBD, berkembang biak di genangan air bersih. Oleh karena itu, rutinlah menguras bak mandi dan menyingkirkan genangan air lainnya."
"Jangan menunggu nyamuk berkembang biak; pencegahan dini harus dimulai dari kita sendiri," jelas dia.
Ia juga mengingatkan masyarakat untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam disertai nyeri, bahkan jika baru satu hari.
Selain itu, peran aktif sekolah juga diperlukan untuk memastikan lingkungan sekolah bebas dari jentik nyamuk.
Dinkes mendorong program satu rumah satu jumantik atau satu kelas satu jumantik agar pengawasan terhadap jentik nyamuk lebih optimal.
Neneng menjelaskan bahwa fogging hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sehingga peran juru pemantau jentik (jumantik) menjadi kunci utama untuk memastikan tidak ada telur atau larva yang tersisa.
“Kami berharap peserta didik dapat dilibatkan sebagai jumantik."
"Dengan peran aktif masyarakat, kita bisa menekan angka kasus DBD di Kabupaten Cirebon,” katanya.
Peningkatan kasus DBD ini menjadi pengingat bahwa upaya pencegahan harus dilakukan secara konsisten dan menyeluruh, baik di rumah, sekolah, maupun lingkungan sekitar.
Lucky Hakim Ingatkan Warga Kasus DBD Sedang Tinggi di Indramayu: Sudah Ada Korban Meninggal 2 Orang |
![]() |
---|
Kasus DBD Melonjak di Kota Cirebon, Kadinkes Minta Warga Lakukan Hal Ini Selain Fogging |
![]() |
---|
Kasus Demam Berdarah Menggila di Cirebon! Naik Hampir 400 Persen Pada Januari 2025 |
![]() |
---|
Antisipasi Kasus DBD, Fogging Dilakukan di Desa Tugu Indramayu |
![]() |
---|
Kasus DBD di Indramayu Meningkat di Awal Tahun 2025, Ini Imbauan Dinkes untuk Warga |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.