Warga Desa Guwa Lor Cirebon Akhirnya Bisa Nikmati Air Bersih Setelah 70 Tahun Menanti
Warga Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, akhirnya bisa menikmati air bersih
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto
TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Warga Desa Guwa Lor, Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon, akhirnya bisa menikmati air bersih setelah 70 tahun lamanya menanti.
Hal ini terwujud melalui program penyediaan air bersih berbasis komunal yang memanfaatkan sumber air dangkal atau air freatis di desa tersebut.
Program ini diluncurkan secara resmi oleh YBM BRIliaN bersama Rumah Amal Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan dukungan masyarakat setempat.
Acara peresmian dihadiri oleh berbagai pihak yang terlibat dalam inisiatif ini.
Baca juga: Sumur Kering dan Asin, BPBD Salurkan Air Bersih untuk Warga Mundupesisir Cirebon
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Al-Muhtadin, Syafrudin, yang mewakili warga, menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya program kolaborasi ini.
Menurutnya, program ini adalah jawaban dari harapan warga yang telah lama menantikan akses air bersih.
“Kami kesulitan mendapatkan air bersih selama 70 tahun, sejak desa ini berdiri."
"Program ini menjawab harapan kami,” ujar Syafrudin saat diwawancarai media, pada Kamis (21/11/2024).
Syafrudin menambahkan bahwa sebelum ada program ini, warga seringkali menghabiskan biaya hingga Rp 12 juta per bulan hanya untuk mendapatkan air bersih, terutama saat aliran air di masjid tidak berfungsi.
“Kami akan mengawal pembangunan ini hingga tuntas, sekitar empat bulan ke depan, sampai air bersih benar-benar mengalir ke rumah warga,” ucapnya.
Peluncuran program ini juga bertepatan dengan inisiatif Kampung Zakat dari Kementerian Agama yang diadakan di Desa Guwa Lor.
Inisiatif ini memperkuat pemberdayaan masyarakat melalui kolaborasi berbagai pihak, termasuk koperasi, lembaga filantropi dan penggerak masjid.
Mipi Ananta Kusuma, Pengurus Rumah Amal Salman ITB menjelaskan, program ini mengadopsi pendekatan Water, Sanitation and Hygiene (WASH) dengan teknologi yang telah dimodifikasi.
Teknologi ini dikembangkan oleh Dr. James Nobelia, Dosen Teknik Lingkungan ITB, menggunakan sistem filter aktif yang mampu membersihkan air dari kandungan zat besi, rasa asin, bau dan kotoran.
Anak Dibawa ke Kuburan Hingga Diberi Mie Rebus, Terungkap Alasan Aneh Pelaku Penculikan di Cirebon |
![]() |
---|
Komisi II DPRD Dorong Pengurangan Piutang PBB-P2, Warga Cirebon Bisa Dapat Keringanan Pajak |
![]() |
---|
Detik-detik Malam Ricuh di Cirebon, Warga Geruduk Rumah Terduga Penculik Anak, Ini Kronologinya |
![]() |
---|
Tertangkap Saat Nyolong HP, Perempuan di Cirebon Malah Dikasihani Korban, Polisi Fasilitasi Damai |
![]() |
---|
DPRD Cirebon Sindir RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled, Disebut Masih Kalah Saing dari Swasta |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.