Berkah di Tengah Panasnya Cirebon, SMPN 7 Miliki Panel Surya, Ubah Sinar Matahari Jadi Listrik

SMPN 7 Cirebon kini memiliki panel surya yang merupakan CSR dari Pertamina.

Penulis: Eki Yulianto | Editor: taufik ismail
Tribuncirebon.com/Eki Yulianto
Potret seorang guru di SMPN 7 Cirebon saat melakukan pembelajaran terhadap siswa-siswinya dengan menggunakan laptop yang menggunakan listrik dari energi Matahari melalui panel surya yang terpasang di atas sebuah gedung sekolah tersebut. 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 

TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON - Matahari siang yang membakar tidak lagi sekadar menyulut peluh di dahi siswa, tapi juga menjadi sumber kekuatan yang mencerahkan proses belajar di sebuah sekolah menengah pertama di Kota Cirebon.

Cahaya Matahari yang biasanya hanya dianggap pengganggu di musim panas kini berubah menjadi jawaban atas tantangan energi di SMPN 7 Cirebon, yang berlokasi di Jalan Ciremai Raya, Kecamatan Harjamukti.

Di sekolah ini, sinar Matahari diolah menjadi energi yang menggerakkan kehidupan, berkat inisiatif program Corporate Social Responsibility (CSR) dari PT Pertamina (Persero), terkhusus Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Sekolah yang dikenal sebagai adiwiyata tingkat nasional ini kini memiliki panel surya, perangkat canggih yang mengubah sinar Matahari menjadi listrik, memberikan dampak yang lebih dari sekadar hemat energi.

Sejak sekitar setahun lalu, panel surya itu menghiasi atap gedung, tak hanya sebagai simbol kemajuan teknologi, tapi juga sebagai wujud nyata dari sekolah ramah lingkungan yang mereka cita-citakan.

Rizki Yulianto, selaku penanggung jawab Divisi Konservasi Energi SMPN 7 Cirebon, menuturkan dengan nada penuh semangat, bahwa manfaat kehadiran panel surya ini begitu terasa.

"Dulu, ruang kelas kami sering terasa pengap di tengah hari."

"Sekarang, pendingin ruangan bisa dihidupkan lebih lama tanpa kami khawatir soal tagihan listrik yang membengkak," ujar Rizki, saat diwawancarai oleh Tribun baru-baru ini.

Rizki bercerita, sebelumnya sekolah harus merogoh kocek hingga Rp 8-9 juta per bulan untuk biaya listrik.

Namun, sejak panel surya dipasang, pengeluaran itu menyusut sekitar 20 persen lebih.

"Bayangkan, dengan penghematan antara Rp 1-2 juta per bulan, kami bisa mengalihkan anggaran untuk membeli buku, peralatan belajar atau kebutuhan lain yang tak kalah pentingnya," ucapnya, dengan senyum puas.

Keberhasilan SMPN 7 Cirebon ini tidak datang begitu saja.

Melalui kepemimpinan sang Kepala Sekolah, Euis Sulastri, program panel surya dari PT Pertamina (Persero) memberikan mereka sistem yang mampu memenuhi sebagian besar kebutuhan listrik harian sekolah. 

Dengan energi terbarukan ini, sekolah tidak hanya mengurangi ketergantungan pada listrik PLN, tetapi juga turut andil dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved