Kisah Naik Haji

Pedagang Ikan Naik Haji, Perjuangan Yati Nabung Selama 8 Tahun Hingga Bisa ke Tanah Suci

Supiyati Khumairoh, seorang pedagang ikan berusia 59 tahun ini memiliki kisah inspiratif mengenai perjuangannya dalam melaksanakan ibadah haji

Tribuncirebon.com/Mutiara Suci Erlanti
Supiyati Khumairoh, pedagang ikan asal Banten. Dia menunaikan ibadah haji setelah sekitar 8 tahun menabung dari hasil berjualan ikan di pasar 

“Suami karena sudah pengalaman naik haji berpesan agar hati-hati di sana. Jika ingin pergi ke tempat-tempat khususnya WC jangan sendirian dan harus bersama teman,” kata Yati.

Yati mengatakan dirinya sempat melakukan manasik haji di daerah Cikole dan Kecamatan Labuan.

Dia bersama keluarga dan tetangganya pun menggelar syukuran agar Yati selamat dan lancar selama melaksanakan ibadah haji.

Supiyati Khumairoh, pedagang ikan asal Bantensw
Supiyati Khumairoh, pedagang ikan asal Banten. Dia menunaikan ibadah haji setelah sekitar 8 tahun menabung dari hasil berjualan ikan di pasar

Yati pun masuk ke dalam kloter 25 dan berangkat ke tanah suci dari asrama haji Pondok Gede.

Sebelum pergi ke tanah suci, Yati mengatakan dirinya sempat mengalami tekanan darah tinggi sehingga harus selalu membawa obat khususnya saat melaksanakan rangkaian ibadah haji.

Yati mengungkapkan perasaan terharu dan merasa takjub saat pertama kali menginjakan kaki ke tanah suci.

“Saya senang, terharu dan menangis saat sampai ke tanah suci. Saya juga merasa campur aduk perasaannya karena harus meninggalkan suami dan anak-anak di rumah,” ungkap ibu empat orang anak tersebut.

Selama menjalankan rangkaian ibadah haji, Yati mengaku senang meski merasa capek khususnya saat malam jumrah dan wukuf.

Cuaca saat itu, lanjut Yati sangat panas seperti ada api menyengat ke pipi.

Yati menceritakan, kondisi pelaksanaan haji saat itu yang biasanya penuh dengan lautan manusia, sempat terlihat agak lengang karena Pandemi Covid-19.

“Waktu itu masih percobaan, hanya 50 persen Jemaah, Jadi, tidak terlalu ramai. Bahkan, ka'bah saat itu ditutup oleh kain, sehingga tidak bisa disentuh langsung oleh Jemaah,” katanya.

Menurutnya, salah satu momen paling diingat adalah ketikam malam Jumrah Dimana dirinya berdesakan dengan para jemaah lainnya. Dia sempat khawatir tersesat dan hilang.

Supiyati Khumairoh, pedagang ikan asal Banten. Dia menunaikan ibadah haji setelah sekitar 8 tahun menabung dari hasil berjualan ikan di pasar
Supiyati Khumairoh, pedagang ikan asal Banten. Dia menunaikan ibadah haji setelah sekitar 8 tahun menabung dari hasil berjualan ikan di pasar (ISTIMEWA)

“Saya selalu berdzikir saat malam Jumrah karena saya juga sempat terbawa arus saat berdesakan dengan para Jemaah. Namun alhamdulillah bisa menyelesaikan rangkaian haji dengan selamat. Momen tersebut yang selalu terngiang di pikiran,” ungkap Yati.

Saat berada di depan Ka'bah, Yati sempat mendoakan kesehatan dan kebahagiaan suami dan anak-anaknya.

“Saya berdoa agar anak-anak saya punya banyak rezeki dan bisa menunaikan ibadah haji,” ungkapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Cirebon
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved