Alat Mixer dan Heater Pengering
Dosen Teknik Polindra Buat Alat Mixer dan Heater Pengering untuk Produksi Jelly Jeruk Segeran
Dosen Teknik Polindra Buat Alat Mixer dan Heater Pengering Untuk Produksi Jelly Jeruk Segeran
Penulis: Handhika Rahman | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Handhika Rahman
TRIBUNCIREBON.COM, INDRAMAYU - Desa Segeran di Kecamatan Juntinyuat dikenal sebagai desa penghasil jeruk. Rasa jeruk dari desa ini pun khas dengan paduan asam dan manis.
Uniknya jenis jeruk ini hanya bisa tumbuh subur di Desa Segeran dan Segeran Kidul saja, sehingga jeruk ini lebih dikenal dengan sebutan jeruk segeran.
Desa Segeran sendiri memliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), di sana jeruk segeran diolah menjadi produk agar nilai jualnya lebih tinggi.
Baca juga: Buntut Video Seks Pelajar Sesama Jenis di Kota Kuda, Kadisdikbud Kuningan Buka Suara
Salah satunya adalah produk jelly. Namun sejauh ini pembuatannya masih manual, sehingga hal tersebut membuat waktu produksi jelly jeruk segeran ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama bahkan sampai seminggu.
Untuk itu, Dosen Politeknik Negeri Indramayu (Polindra) mencoba mencarikan solusi dengan menciptakan alat bantu mixer dan heater pengering.
Alat ini dibuat oleh 3 dosen jurusan Teknik Polindra yang diketuai oleh Ir. Dedi Suwandi dan beranggotakan Mohammad Luthfi, serta Mohammad Azwar Amat.
Baca juga: Video Evakuasi Korban Tenggelam Gegerkan Warga Kuningan, Korban Lemes dan Sudah Tak Bernyawa
“Alat mixer ini menggantikan proses pengadukan yang awalnya manual menjadi otomatis,” ujar dia kepada Tribuncirebon.com, Jumat (4/10/2024).
Sementara heater, lanjut Dedi, memangkas waktu pengeringan jelly yang semula memakan waktu 7 hari berkurang menjadi cukup 8 jam saja.
Inovasi ini tentu diharapkan menjadi solusi bagi BUMDes setempat agar peluang bisnis produk jelly jeruk segeran ini kuantitasnya makin meningkat dan berujung pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Baca juga: Pj Bupati Kuningan Keukeuh Segera Lakukan Open Biding, H Iip Hidajat Sebut Ada 50 Kekosongan
Di sisi lain, Dedi menjelaskan, Polindra setiap tahunnya menyiapkan anggaran khusus untuk kegiatan Tridharma Perguruan Tinggi.
Lewat kegiatan ini, para dosen akan membantu menciptakan inovasi untuk peningkatan ekonomi masyarakat sebagai bentuk pengabdian.
Desa Segeran sendiri dipilih karena di sana terkenal akan produksi jeruknya. Jeruk-jeruk di desa ini biasa panen antara bulan Agustus-Oktober dengan penghasilan yang melimpah.
Baca juga: Dekati Warga dengan Sapaan Tulus, Ini Agenda Calon Wakil Wali Kota Cirebon Suhendrik di Harjamukti
Selain menjual produk jeruk, Pemdes setempat juga mencoba membuat produk jelly dari jeruk segeran agar harga jualnya lebih tinggi.
Proses pembuatannya, jeruk awalnya diperas, kemudian diaduk dengan bahan jelly, kemudian masuk ke proses pemotongan dan pengeringan.
Canggih! Alat Water Treatment BPBD Cirebon Bisa Ubah Air Kotor dan Air Laut Layak Dikonsumsi |
![]() |
---|
Kecelakaan Maut di Sukabumi, Pengendara Motor Meninggal, Ini Kronologisnya |
![]() |
---|
Prediksi Malut United vs Madura United, Saatnya Tuan Rumah Memetik Kemenangan |
![]() |
---|
Harga Emas Antam Hari Ini 17 September 2025 di Jogja dan Solo Melonjak Jadi Segini |
![]() |
---|
Persib Bandung Bakal Tampil Full Asing dan Naturalisasi Saat Lawan Lion City? Ini Kata Hodak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.