Alasan Pj Bupati Majalengka Tiba-tiba Sidak ke Puskesmas Munjul, Singgung Soal Stunting
Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Munjul di Kecamatan/Kabupaten Majalengka
Penulis: Ahmad Imam Baehaqi | Editor: Mutiara Suci Erlanti
Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Ahmad Imam Baehaqi
TRIBUNCIREBON.COM, MAJALENGKA - Penjabat Bupati Majalengka, Dedi Supandi, melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke Puskesmas Munjul di Kecamatan/Kabupaten Majalengka.
Pihaknya mengaku, sidak tersebut didasari rencana survei dari tim independen terkait program penanggulangan stunting pada akhir September atau awal Oktober 2024.
Menurut dia, survei tersebut dilaksanakan melalui uji sampel secara acak di 26 kecamatan se-Kabupaten Majalengka dari mulai di tingkat kecamatan, desa, hingga puskesmas.
Baca juga: Sidak ke Puskesmas Munjul, Pj Bupati Majalengka Geram Kepala Puskesmas Tak Ada di Tempat
"Sebenarnya, saya sudah mengumpulkan tim penanganan stunting dari mulai sekda hingga dinas terkait untuk memastikan sinergitas puskesmas dan unsur kewilayahan," ujar Dedi Supandi saat ditemui seusai sidak di Puskesmas Munjul, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (25/9/2024).
Dalam pertemuan dengan tim penanganan stunting itu, pihaknya meminta para camat menggelar rapat lintas sektoral untuk membahas kasus stunting di wilayahnya masing-masing.

Ia mengatakan, secara pribadi tidak serta merta menerima begitu saja laporan yang disampaikan OPD terkait, sehingga kerap turun langsung untuk melaksanakan sidak ke lapangan seperti halnya di Puskesmas Munjul.
Namun, Dedi mengakui kedatangannya ke Puskesmas Munjul juga sekaligus menindaklanjuti aduan masyarakat yang disampaikan sejak beberapa bulan lalu terkait kinerja petugasnya.
"Ternyata, di Puskesmas Munjul ini juga petugasnya enggak tahu data kasus stunting di wilayahnya, karena saat saya tanya langsung juga jawabnya tidak tahu, dan bilang datanya di bagian gizi," kata Dedi Supandi.
Baca juga: Pj Bupati Majalengka Minta BKPSDM Tindak Lanjuti Ketidakdisiplinan Kepala Puskesmas Munjul
Dedi menyampaikan, petugas Puskesmas Munjul juga tidak mengetahui jumlah sasaran balita yang menjadi sasaran penimbangan, dan berapa banyak yang sudah ditimbang.
Padahal, Pemkab Majalengka telah memperbaharui data tersebut dalam Regsosek, sehingga dapat diketahui by name dan by address untuk mengintervensi percepatan penangannya.
"Sekarang, bagaimana mau menangani stunting kalau data kasusnya juga tidak hafal. Ini harus benar-benar diperhatikan untuk memastikan perkembangannya di Kabupaten Majalengka," ujar Dedi Supandi.
Dedi hanya menginginkan saat tim survei independen turun ke lapangan bisa mendapatkan data kasus stunting di Kabupaten Majalengka secara akurat, dan tanpa manipulasi.
"Terlepas jumlah kasusnya masih banyak atau tidak, tapi kami menginginkan agar datanya benar-benar riil sesuai kondisi di lapangan, dan tidak dimanipulasi sedikit pun," kata Dedi Supandi.
PPPK Majalengka Terancam Putus Kontrak Jika Lalai Tugas, Ini Kata Sekda |
![]() |
---|
Kasat Lantas Polres Majalengka Salurkan Bansos Kepada Penggali Kubur di Makam Martaguna |
![]() |
---|
Operasi Katarak Gratis di RSUD Talaga, Bupati Majalengka: Kuota 131 Peserta, Sisa 60 Orang |
![]() |
---|
BAZNAS Majalengka Konsultasi ke BAZNAS RI, Ada Apa? Ternyata Bahas Masalah Ini |
![]() |
---|
Raperda RTRW 293 Halaman Diserahkan Bupati Majalengka ke DPRD, Ini Pokok Perubahannya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.