Pilkada Kota Cirebon 2024

Pilwalkot Cirebon 2024, Partai Demokrat Pantau Perkembangan Koalisi, Bisa Berubah hingga Last Minute

Demokrat Pantau Perkembangan, Koalisi Pilwalkot Cirebon Bisa Berubah hingga Last Minute

|
Penulis: Eki Yulianto | Editor: Dwi Yansetyo Nugroho
TribunCirebon.com/ Eki Yulianto
Sekretaris DPD Demokrat Jawa Barat, M Hadarujati Kalamullah 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto 


TRIBUNCIREBON.COM, CIREBON- Sekretaris DPD Demokrat Jawa Barat, M Hadarujati Kalamullah, menyatakan bahwa pihaknya masih memantau perkembangan politik terkait Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon 2024.

Menurutnya, perubahan dalam koalisi yang dibentuk bisa terjadi hingga menit terakhir sebelum pendaftaran calon pada 27 Agustus 2024.

"Untuk Pilkada, khususnya setelah PKS memilih jalan sendiri, kami (Partai Demokrat) masih menjalin komunikasi politik dengan beberapa calon."

Baca juga: 35 Nama-nama Anggota DPRD Kota Cirebon Periode 2024-2029, Lengkap Beserta Jumlah Kursi

"Kemarin juga sudah kelihatan saya bersama Pak Bamunas (Oki) membangun komunikasi secara intens," ujar Handarujati saat diwawancarai, pada Rabu (9/8/2024).

Handarujati menegaskan, bahwa format koalisi masih terus dibahas, terutama setelah PKS memutuskan untuk berpisah.

“Namun kita juga sedang melihat format koalisi kursinya, karena dengan kepindahan PKS kemarin tentunya ini menjadi pembahasan baru."

"Sampai dengan pendaftaran 27 Agustus 2024 nanti, tentunya masih banyak bisa terjadi perubahan-perubahan,” ucap anggota DPRD yang baru dilantik ini.

Baca juga: 4.000 Formasi Umum untuk CPNS Kementerian Pertanian, 1.000 Formasi Khusus untuk Putra-Putri Papua

Ia juga merujuk pada pengalaman Pilkada 2018, di mana keputusan koalisi dan pasangan calon dibuat pada saat-saat terakhir.

"Kita juga melihat dari kontestasi Pilkada 2018 lalu, diputuskannya dengan last minute."

"Ada beberapa pergantian, apalagi sekarang dari sisi politisnya melihat, ya tentunya segala sesuatunya masih menjadi mungkin, tidak ada yang tidak mungkin,” jelas dia.

Saat ditanya tentang kemungkinan calon yang diusung, Handarujati menyebut nama Fitria dan Bamunas sebagai yang paling memungkinkan.

Baca juga: Harga Pertamax Masih Naik? Segini Harga Pertamina Non Subsidi di Jawa Barat Hari Ini 20 Agustus 2024

"Kalau misalkan kemarin sudah ada sepemahaman, saya dengan Bu Fitria sudah berbicara, kemudian dengan Pak Bamunas juga sudah berbicara, nanti kita lihat lah arahannya seperti apa," katanya.

Hingga saat ini, Partai Demokrat masih berkoalisi dengan PDI Perjuangan dan PPP, namun komunikasi dengan partai lain juga terus berjalan.

"Soal PDI Perjuangan yang merekomendasikan Bu Fitria, ya kita lihat kontestasi Pilkada 2018 lalu lah, seperti itu."

"Jadi artinya, partai memiliki kebijakan masing-masing, tentunya kita menghormati."

Baca juga: 35 Anggota DPRD Kota Cirebon 2024-2029 Dilantik, Sosok Ini Ungkap Tantangan Pilkada di Depan Mata

"Sekarang masih dalam proses, nanti kita lihat arahnya akan kemana," ujarnya.

Mengenai kemungkinan Bamunas menjadi calon, Handarujati menegaskan bahwa Demokrat akan siap menyesuaikan posisi, baik sebagai calon wali kota maupun wakil. 

"Kalau sama Pak Bamunas, secara otomatis ya kita menyesuaikan di E2, karena beliau sudah dua kali berkontestasi kan, kemudian elektabilitas dan popularitasnya juga cukup tinggi, bukan karena kita tidak percaya diri."

"Kader Demokrat ditempatkan di manapun nomor 1 atau nomor 2 kita siap," ucap Andru, sapaan akrabnya.

Baca juga: 35 Nama-nama Anggota DPRD Kota Cirebon Periode 2024-2029, Lengkap Beserta Jumlah Kursi

Handarujati juga menambahkan,.bahwa setelah PKS berpamitan, ada kemungkinan Demokrat, PPP, dan PDI Perjuangan akan berkomunikasi kembali untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Apakah memutuskan kita berjalan terus, karena ini bentuk satu poros delapan kursi ataukah kita akan berpencar? Tadi juga kita ngobrol kan di situ, kita dengan PAN juga berkomunikasi lagi. Ada kemungkinan PAN ditarik, ya bisa jadi," jelas dia.

Ia memperkirakan bahwa Pilwalkot Cirebon kali ini akan diikuti oleh dua hingga tiga pasangan calon.

"Kalau melihat situasi sekarang, kayaknya dua sampai tiga lah, tapi bisa dua calon ya bagus, kita head to head lagi," katanya.

Baca juga: 4.000 Formasi Umum untuk CPNS Kementerian Pertanian, 1.000 Formasi Khusus untuk Putra-Putri Papua

Sebelumnya, Demokrat resmi berpisah dengan PKS setelah Ketua DPD PKS Kota Cirebon, Karso mengonfirmasi bahwa partainya telah memutuskan untuk keluar dari Koalisi Cirebon Guyub (KCG) dan membuka pintu untuk bergabung dengan Koalisi Maju Bersama yang digawangi oleh NasDem dan Gerindra dalam menyongsong Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Cirebon 2024. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved